Ziarah ke Makam Pahlawan Pertambangan Indonesia, Wamen Arcandra: Beri Penghormatan Terbaik

Kamis, 19 September 2019 - Dibaca 1027 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 574.Pers/04/SJI/2019

Tanggal: 19 September 2019

Ziarah ke Makam Pahlawan Pertambangan Indonesia, Wamen Arcandra: Beri Penghormatan Terbaik

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pertambangan dan Energi ke-74, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memimpin langsung Ziarah Bersama dan Tabur Bunga di makam Pahlawan Pertambangan Indonesia, Arie Frederick Lasut. Kegiatan yang dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya, Yogyakarta, Kamis (19/9) ini diikuti oleh Pimpinan dan pegawai Kementerian ESDM serta keluarga dari A. F. Lasut.

"Banyak hal yang patut diteladani dari perjuangan, pengorbanan dan pikiran-pikiran terbaik dari para pendahulu kita," terang Arcandra.

Untuk itu, lanjut Arcandra, Kementerian ESDM selalu berusaha untuk mengembangkan budaya saling menghormati, terutama bagi para mantan Menteri, Pejabat dan juga keluarganya. Dengan demikian, silaturahmi terus terjaga dan akan terus menjadi bagian dari keluarga besar Kementerian ESDM.

c-WhatsApp%20Image%202019-09-19%20at%201

"Kami selalu mengingatkan kepada seluruh pegawai di Kementerian ESDM untuk memberikan penghormatan terbaik kepada para Mantan Menteri, para pejabat yang telah pensiun, maupun keluarganya. Apabila datang ke Kementerian mohon diperlakukan sama saat ketika mereka masih menjabat," ungkap Arcandra.

Arie Frederick Lasut lahir di Minahasa, 6 Juli 1918. Pada masa perjuangan kemerdekaan, A.F. Lasut memimpin para geologis, untuk merebut Pusat Djawatan Tambang Bandung dari tangan Jepang pada tahun 1945 dan mempertahankannya pada masa agresi militer Belanda. Perlawanan ini dilakukan untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting pertambangan Indonesia.

Saat perjanjian Roem Royen, 7 Mei 1949, Lasut dibawa oleh Belanda dari pusat kota Yogyakarta ke daerah Pakem. Di sanalah ia ditembak mati, karena tidak mau menyerahkan dokumen negara kepada Belanda. Atas jasanya, pada tanggal 20 Mei 1969, Arie Frederick Lasut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

"Semoga dengan semangat Hari Pertambangan ini, kita bisa mengingat, menauladani apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita", tutup Arcandra. . (RD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!