Gandeng UNDP, Kementerian ESDM Gelar Pelatihan Srikandi Konservasi Energi

Senin, 25 Oktober 2021 - Dibaca 2129 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 376.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 25 Oktober 2021

Gandeng UNDP, Kementerian ESDM Gelar Pelatihan Srikandi Konservasi Energi

Menunjang peran aktif perempuan dalam manajemen energi, Kementerian ESDM bekerja sama dengan UNDP melalui proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency (MTRE3), menyelenggarakan Pelatihan Srikandi Konservasi Energi, yang bertujuan memberdayakan perempuan untuk menjadi bagian dari tim Energy Management System (EnMS) di perusahaan mereka.

Membuka pelatihan Srikandi Konservasi Energi pada Senin (25/10), Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Luh Nyoman Puspa Dewi, menyampaikan bahwa berdasar Lembaga Sertifikasi Profesi, pada tahun 2021 di Indonesia terdapat 1.273 orang manajer energi bersertifikat dimana 43 orang diantaranya adalah perempuan.

"Begitupun dari jumlah auditor energi bersertifikat, dari 1.128 orang baru 51 orang auditor energi perempuan. Jumlah manajer energi dan auditor energi bersertifikat masih di bawah 5%, sehingga pelatihan kali ini difokuskan pada perempuan untuk meningkatkan keikutsertaan perempuan di bidang konservasi energi," ungkap Puspa.

Puspa berharap, dengan semakin banyaknya jumlah manajer dan auditor energi bersertifikat maka akan mempermudah perusahaan maupun pengguna energi untuk menerapkan manajemen energi maupun melakukan audit energi dalam rangka mengetahui titik pemborosan energi, sehingga target penurunan intensitas energi dan penurunan emisi dapat tercapai.

"Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi mengamanatkan bahwa pengguna energi yang menggunakan energi sama atau lebih besar dari 6.000 ton setara minyak (TOE) per tahun wajib menerapkan manajemen energi, maka beberapa upaya pengembangan konservasi dan efisiensi energi terus didorong oleh Pemerintah, salah satunya lewat program Srikandi Konservasi Energi ini," lanjut Puspa.

Sementara itu, National Project Manager MTRE3, Boyke Lakaseru menyampaikan bahwa pelatihan kali ini memberikan pengetahuan dan praktik langsung dalam Manajemen Energi dan Audit Energi dengan mereplikasi rangkaian pelatihan yang sama yang dilakukan di BUMN sebelumnya (Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Pertamina RU 4),namun pelatihan ini khusus bertujuan untuk menargetkan lebih dari 75% wanita berpartisipasi di dalamnya.

"Lebih dari 80 persen peserta pelatihan kali ini adalah wanita, dari total 30 peserta calon auditor dan calon manajer energi. Kami berharap wanita akan mengambil peran penting juga dalam kegiatan konservasi energi ini, baik di rumah maupun di tempat kerja mereka," ungkap Boyke.

Proyek MTRE3 menawarkan bantuan teknis untuk mempromosikan pengembangan proyek efisiensi energi di sektor komersial di bawah 3 (tiga) perusahaan induk di Indonesia melalui Bantuan Teknis (TA), Persiapan dan Pelaksanaan EnMS dan Sertifikasi ISO 50001.

Sertifikasi sistem manajemen energi SNI ISO 50001 pertama telah diterapkan di Gedung Slamet Bratanata (Kantor Ditjen EBTKE) pada tahun 2019 dan berhasil menurunkan penggunaan energi sebesar 27 persen pada tahun 2020.

Pada 2021, dilakukan pendampingan penerapan sistem manajemen energi pada 3 BUMN yaitu PT Angkasa Pura 1 (Bandara I Gustri Ngurah Rai), PT. Angkasa Pura 2 (Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta) dan PT. Pertamina (Refinery Unit IV-Cilacap), hingga mendapatkan sertifikasi SNI ISO 50001. Total potensi penghematan energi dari ketiga objek tersebut mencapai 20,7 GWh dan potensi penurunan emisi sebesar 88.141 ton ekuivalen CO2. (KO)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!