Compressed Natural Gas (CNG), Solusi Bahan Bakar Pembangkit Wilayah Remote

Kamis, 31 Maret 2016 - Dibaca 6468 kali

GRESIK - Tercatat sejak tahun 2013 dimulai dari PLN Batam, PLN telah membangkitkan tenaga listrik menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG). Pemanfaatan CNG menggantikan bahan bakar minyak (solar) menghasilkan penghematan dan dan kebaikan bagi alam dan lingkungan (energi bersih) tersebut juga menjadi solusi bahan bakar akibat minimnya infrastruktur. Menyusul PLN Batam, PLN Gresik mulai memanfaatkannya dengan skala yang lebih besar selain untuk kebutuhan pembangkitnya sendiri juga mendistribusikannya untuk pembangkit-pembangkit lain.

Tanggal 1 April 2016, setelah CNG Plant Gresik beroperasi, juga akan dijadikan sebagai pemasok gas untuk Lombok. CNG dari Plant Gresik ini akan dibawa ke Lombok melalui laut dengan menggunakan CNG Vessel (Marine CNG Transportation) yang memiliki kapasitas sebesar 23 juta kaki kubik (mmscf). Seperti di PLN Batam yang menghasilkan penghematan Rp 50 milyar satu tahun (6 MW), pemanfaatan CNG di PJB Gresik diperkirakan juga akan menghasilkan penghematan bagi PLN sekitar Rp 2, 25 Miliar per hari untuk kapasitas listrik yang dihasilkan 300 MW.

Bahan Bakar pembangkit dengan CNG dapat menjadi solusi bagi pembangkit-pembangkit lain bahkan untuk didaerah remote, karena sifatnya yang dapat dipindah-pindahkan dengan menggunakan moda transportasi laut seperti yang terjadi di PLN Batam dan rencana CNG Plant Gresik."CNG ini bisa mengatasi masalah transportasi ketempat-tempat yang remote dan juga flowing dari sumbernya, itu bisa kita kelola dengan baik. CNG itu solusi bagi daerah-daerah terpencil," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said saat mengunjungi fasilitas produksi CNG Plan Gresik, Kamis (31/1)

Menambahkan Sudirman Said, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman mengatakan, "kitakan terlalu banyak pulau-pulau kecil, dimana pulau-pulau kecil itu kalau di interkoneksi dengan jaringan, tidak mungkin, kalau dibangkitkan pakai diesel terlalu mahal, jadi caranya dibangkitkan pakai gas dan digabung dengan energi baru terbarukan untuk menutupi kekurangan energi baru yang tidak bisa digunakan pada malam hari, nah gasnya itu digunakan dengan menggunakan virtual pipeline, dengan cara seperti ini maka akan tercipta yang namanya small grid system yang efisien".

"Kita akan kirim CNG ini melalui kapal vessel yang saat ini sedang dibuat di China yang direncanakan selesai akhir tahun ini, dia akan mengirim ke pembangkit picker di Lombok. Jadi di Lombok akan kita kirim sekitar 100 mb dari CNG Gresik. Ini merupakan suatu terobosan dalam menyalurkan gas berlebih dari suatu daerah ke daerah lain," lanjut Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Dan Bali (JBTB), Amin. (SF)

Bagikan Ini!