Sempat Sentuh US$ 98,62, Harga Minyak Ditutup Turun ke US$ 96,37

Kamis, 8 November 2007 - Dibaca 3888 kali

Namun harga terkoreksi hingga saat penutupan turun ke posisi US$ 96,37 per barel dan Brent London di posisi US$ 93,24 per barel seteleh mengetahui cadangan minyak Amerika hanya turun tipis.

Meski demikian para analis tetap mempercayai harga akan tak terelakan menuju level psikologis US$ 100 per barel. 'Kami memperkirakan harga sebesar US$ 100 per barel tidak lama lagi terjadi,' ujar Kevin Norrish dari Barlays Capital.

Hal senada juga diungkapkan Dariuz Kowalczyk dari CFC Seymour. 'Berbagai faktor mendukung bergeraknya harga ke posisi tersebut,' papar Dariuz sebagaimana di kutip bbc.com pada Rabu tengah malam (7/11) waktu London.

Posisi cadangan minyak Amerika tampaknya menjadi perhatian para pelaku pasar dan analis. Sebab jika terus menurun dipercayai sebagai faktor penting yang mendorong harga minyak ke posisi US$ 100 per barel.

Selama pekan lalu, cadangan minyak mentah Amerika diperkirakan turun sebesar 800 ribu barel menjadi 311,9 juta barel. Namun Departemen Energi AS melaporkan penurunan itu hanya kecil saja.

Selain itu saat ini juga dikhabarnya tengah terjadi iklim yang buruk di laut utara sehingga mengganggu produksi minyak di sana. Gejolak mata uang dolar AS juga menjadi faktor pendorong kenaikan harga.

Dari Paris pihak International Energy Agency melaporkan pertumbuhan ekonomi yang pesat di India dan China memiliki implikasi nyata bagi pasokan energi dunia. Konsumsi BBM, gas dan minyak mentah ke dua negara mendorong konsumsi dunia naik 45 % hingga tahun 2030. (*)

Bagikan Ini!