SAM Bidang SDM dan Teknologi Luluk Sumiarso Buka Seminar Perencanaan Energi Daerah

Rabu, 27 Agustus 2008 - Dibaca 4221 kali

JAKARTA. Staf Ahli Menteri Bidang SDM dan Teknologi, Luluk Sumiarso membuka Seminar Perencanaan Energi Daerah bertema 'Bersinergi Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Energi'' Rabu (27/8) di hotel Borobudur, Jakarta. Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Departemen ESDM dan SenterNovem, Belanda berlangsung tanggal 27 dan 28 Agustus 2008.

Hadir pada acara tersebut antara lain Mr A Koekkoek, Deputy Head of Mission the Royal Netherland, sejumlah tenaga ahli dari SenterNovem, Direktur Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Kepala Pusdatin Departemen ESDM Farida Zed. Seminar diikuti oleh sekitar 100 perserta dari wakil Pemerintah Daerah, Akademisi, Asosiasi terkait bidang Energi, BPPT, Bappenas dan Kementrian Negara Urusan Daerah Tertinggal.

''Seminar ini sangat penting guna mengoptimalkan pengelolaan energi nasional sebagai bentuk pemanfaatan energi yang berkelanjutan,'' papar SAM Bidang SDM dan Teknologi Luluk Sumiarso saat membacakan sambutan Menteri ESDM. Keterlibatan daerah dalam penyusunan rencana umum energi dan pengelolaan energi semakin diperlukan. Untuk itulah, dibutuhkan ketersediaan SDM di daerah yang memahami energi di daerah.

Diungkapkan oleh SAM Bidang SDM dan Teknologi Luluk Sumiarso bahwa Indonesia menghadapi tantangan persoalan energi yang perlu ditangani. Pertumbuhan konsumsi energi mencapai 7% hingga 8%. Kendati memiliki sumber daya EBT, namun belum bisa dikembangkan dengan memadai akibat masih adanya subsidi terhadap harga BBM, serta penggunaan energi yang masih boros dengan indikator elastisitas energi masih lebih besar dari 1,

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan energi. Program diversifikasi energi, misalnya, ditargetkan pada tahun 2025 pemanfaatan minyak bumi turun menjadi sekitar 20 % dari angka 51,6% saat ini. Kontribusi EBT ditingkatkan menjadi 17 %. Sedang elastisitas energi terus diupayakan untuk dapat ditekan hingga kurang dari 1. ''Diversifikasi dan konservasi energi merupakan materi kebijakan energi nasional yang secara terus menerus dilakukan,'' ujar Luluk Sumiarso.

Kepala Pusdatin Departemen ESDM Farida Zed mengungkapkan kegiatan Seminar Perencanaan Energi Daerah ini merupakan bagian dari program Contributing to poverty Allevation through Regional Energy Planning in Indonesia (CAREPI). ''CAREPI adalah pelaksanaan lebih lanjut Indonesia-Netherlands Joint Energy,'' ujar Kepala Pusdatin Farida Zed. Seminar menampilkan 11 pembicara dari Departemen ESDM, SenterNovem, Bappenas, Departemen Keuangan, ITB serta wakil Pemda DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah.

Bagikan Ini!