Rencana Produksi Minyak tahun 2007 Sebesar 1,050 Juta Barel per Hari

"Beberapa upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan BPMIGAS, PT Pertamina EP dalam monitoring produksi dan upaya peningkatkan produksi," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Senin (5/2) di Jakarta.

Menteri ESDM mengungkapkan hal itu saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI. Pada rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR RI Agusman Effendi tersebut, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro didamping oleh para pejabat Eselon I dan pejabat lainnya dilingkungan Departemen ESDM.

Menurut Menteri ESDM, upaya lain yang dilakukan adalah optimalisasi produksi lapangan existing, percepatan produksi lapangan baru antara lain Blok Cepu, peningkatan produksi lapangan brownfield, penerapan teknologi EOR, re-eksploitasi sumur tua serta koordinasi instansi terkait.

Selain itu juga dilakukan upaya peningkatan produksi pada beberapa perusahaan minyak. Dari COPI offshore diharapan bisa ada kenaikan produksi 15.000 bph. Penambahan Rig Work Over, aktifasi sumur existing, penambahan sumur lapangan Duri Utara oleh PT CPI diharapkan ada kenaikan produksi 25.000 bph.

Sedang dari lapangan Pondok Tengah yang dioperasikan PT Pertamina EP secara bertahap mulai November 2007 akan berproduksi sebesar 6.000 bph. Selain itu PT Pertamina EP akan melakukan pemboran 140 sumur, kerja ulang 300 sumur, optimalisasi sumur existing dan pemboran sumur eksplorasi 23 sumur diharapkan ada tambahan produksi 17.000 bph.

Selain itu tambahan produksi diharapkan berasal dari BOB-Pertamina BSP sebesar 5.000 bph, PetroChina Tuban sebesar 281 bph, Kotabatak, PT CPI sebesar 1.098 bph, PetroChina Jabung sebesar 171 bph, Seturian, CICo sebesar 177 bph, Sisi Nubi.

Selanjutnya dari Total Indonesia 4680 bph, Ujung Pangkah, Hess sebesar 7.500 bph, Wakamuk, PetroChina 406 bph, Fariz, Medco E&P 535 bph, Kaji Semoga, Medco E&P 562 bph, Sepanjang Island, PT EMP 2617 bph, JS-53A, PT EMP 2229 bph dan Oyong, Santos 1027 bph.

Bagikan Ini!