Rasio Elektrifikasi Nasional Meningkat 1,5% per Tahun

Jumat, 27 Februari 2009 - Dibaca 5870 kali

JAKARTA. Pemerintah akan terus mengupayakan agar seluruh bangsa Indonesia dapat menikmati listrik. Dalam beberapa tahun terakhir, rasio elektrisifikasi nasional telah meningkat dari 59% menjadi 65% atau sekitar 1,5% per tahun. Peningkatan rasio elektrifikasi tersebut dilakukan melalui sambungan baru pelanggan PT. PLN (Persero) dan pemanfaatan energi setempat (PLTMH, PLTB, PLTS Terpusat dan PLTS Tersebar yang khusus diperuntukkan bagi daerah-daerah terpencil).Untuk memenuhi permintaan pasokan tenaga listrik, pemerintah terus berusaha menambah pasokan hilir dengan melakukan penambahan kapasitas. Penambahan pasokan listrik diupayakan melalui penambahan kapasitas sebesar 30.000 MW, yang diperoleh dari program percepatan 10.000 MW Tahap I, IPP 10.000 MW dan Program Percepatan 10.000 MW Tahap II. Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.Pembangunan ketenagalistrikan nasional menghadapi berbagai tantangan yang kondisi geografis dan demografis dimana Indonesia merupakan Negara kepulauan yang penyebaran penduduknya tidak merata. Hanya sekitar 20% penduduk Indonesia yang tersebar di luar Pulau Jawa, Bali dan Madura. Kondisi demikian, lanjut Menteri, mengakibatkan sistem kelistrikan pada daerah dengan kepadatan penduduk rendah menjadi tidak ekonomis dan tidak efisien. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah bersama PT PLN (Persero) dan swasta berusaha mengupayakan pengadaan listrik dengan memanfaatkan sumber-sumber energi setempat.

Bagikan Ini!