PT Pertamina Ajukan Bagi Hasil Gas Blok D Alpha Natuna 'Slidingscale'

Rabu, 5 Maret 2008 - Dibaca 5119 kali

PT Pertamina (Persero) akan mengajukan pola bagi hasil untuk pengembangan Blok Natuna D Alpha secara "slidingscale" atau berubah mengikuti tingkat produksi dan harga gas di pasar, karena pola ini dinilai paling menguntungkan bagi Pertamina.

"Kami akan segera menyampaikan usulan pengembangan Natuna ke pemerintah," kata Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda di Jakarta, Kamis (28/2), hanya saja Sukusen belum bersedia menjelaskan secara lebih rinci tentang 'slidingscale' itu.

Sedang Dirut Pertamina Ari Soemarno mengatakan, sudah banyak perusahaan yang menawarkan kerja sama pengembangan Blok Natuna, di antaranya, Total, Shell, Stat Oil, Petronas, PTT Thailand, PetroVietnam, dan Eni. "Exxon belum menawarkan kerja sama," ujar Dirut Pertamina Ari H Soemarno.

Sebelumnya, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR pekan lalu mengatakan, pemerintah tengah mengkaji penerapan bagi hasil secara "sliding scale" tersebut.

Sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Natuna D Alpha untuk diserahkan kepada Pertamina setelah melakukan negosiasi dengan ExxonMobil yang tidak mencapai titik temu.

Hasil sidang kabinet juga meminta Pertamina segera menyampaikan proposal pengelolaan Natuna yang diperkirakan mengandung cadangan gas cukup besar tersebut. Proposal tersebut akan dievaluasi tim pengarah yang beranggotakan antara lain Menko Perekonomian, Menko Polhukam, dan Menteri ESDM.

Pemerintah telah memutuskan kontrak Natuna D Alpha dengan Exxon pada 2005 karena sudah selama 21 tahun tak kunjung berproduksi. Dalam kontrak lama, Exxon menguasai sebesar 76 % saham kepemilikan dan Pertamina sebesar 24 %. Namun, porsi bagi hasil kontrak lama sangat timpang karena Exxon mendapat sebesar 100 %, sedang pemerintah 0 %.

Blok Natuna D Alpha diperkirakan memiliki cadangan gas cukup besar yakni hingga sebesar 46 triliun kaki kubik, tetapi 70 % cadangan gas tersebut mengandung CO2.

Bagikan Ini!