Penduduk Perbatasan Tak Lagi Beli Gas dari Malaysia
TARAKAN - Rona sumringah terpancar jelas di wajah kaum ibu di Rusunawa Pamusian Bompanjang, Tarakan, Kalimantan Utara, menyambut kedatangan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, Rabu (15/11), meninjau progres pemasangan jaringan gas rumah tangga (jargas) Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Untuk tahun 2018, sebanyak 4.695 sambungan rumah (SR) jargas akan diselesaikan dengan sumber pembiayaan dari APBN 2018.
Hadir pada kesempatan itu di tengah warga Rusunawa, Ati Iriani (59 Tahun), ibu rumah tangga yang sudah lebih dahulu menikmati jargas sejak 2010 di kota tersebut, membagi pengalamannya. Dengan antusias Ati menceritakan manfaat sambungan gas bumi rumah tangga ini yang dapat menghemat pengeluaran rutin bulanannya secara signifikan.
Ia mengaku sangat senang karena diperhatikan oleh pemerintah meskipun tinggal di daerah perbatasan. "Kami sekarang tidak perlu lagi menggunakan gas tabung dari negara tetangga," ungkap Ati di hadapan Wamen Arcandra.
Ia menyebut, kini dirinya hanya menghabiskan sekitar Rp 30.000 hingga Rp 40.000 ribu saja per bulan sejak menggunakan jargas. "Yang tadinya sebulan kami habiskan 1-2 tabung yang 14 kg dari Malaysia, itu harganya Rp 100 sampai 200 ribu, sekarang alhamdulillah 30 sampai 40 ribu (rupiah) saja," ujarnya.
Manfaat lain dalam menggunakan jargas, menurut Ati, adalah penggunaannya sangatlah mudah dan dapat digunakan selama 24 jam.
Pengalaman lain diutarakan oleh Epon Widyawati (53 tahun), pemilik usaha kecil makanan seperti siomay, bakso, batagor, dan mie ayam. Ia merasakan banyak kemudahan dalam menggunakan jargas, diantaranya ialah tidak perlu mengangkat tabung gas ketika membeli gas baru. Kemudahan lainnya yaitu menghilangkan kekhawatiran dirinya ketika memasak pada dini hari.
"Sekarang sudah enak, kita nggak perlu antri panas-panasan untuk membeli gas tabung, dan tidak perlu takut gas habis pada tengah malam," ujar Epon.
Dari sisi penghematan, Epon menjelaskan bahwa ia mampu berhemat hingga lebih dari Rp 600.000 setiap bulannya jika dibandingkan dengan memakai gas tabung.
"Kalau pake jargas lebih irit, lebih murah. Dalam 1 bulan, sebelum pakai jargas Rp 1 juta lebih, setelah pakai jargas turun menjadi sekitar Rp 300-350 ribu, itu sangat membantu sekali," tandasnya.
Bagi Ati, Epon dan pengguna jargas di Tarakan, juga 4.695 rumah tangga lain yang akan dipasang jargas pada akhir tahun ini, hadirnya jargas diharapkan akan memberikan dampak positif dari segi finansial, baik dari penghematan, maupun pemanfaatan jargas untuk meningkatkan perekonomian dan kehidupan masyarakat Kota Tarakan.
Penulis: Dwi Antoningtyas
Bagikan Ini!