Patahkan Mitos Sektor Energi, KESDM Serius Berbenah

Rabu, 20 Juli 2016 - Dibaca 801 kali

JAKARTA- Dihadapan lebih dari 400 pejabat lingkungan Kementerian ESDM yang baru saja dilantik dan diambil sumpahnya, Sudirman Said menceritakan bagaimana perjalannnya hampir dua tahun membenahi sektor ESDM. Sudirman menegaskan bahwa dengan langkah-langkah ini semakin menunjukkan kepada publik bahwa sektor ESDM ini serius melakukan gerakan perubahan "ini merupakan milestone publik melihat kita ESDM ini serius berbenah", ungkap Menteri Sudirman saat melantik Pejabat Eselon II. II dan IV Dilingkungan Kementerian ESDM, Rabu (20/7).

Keputusan besar dan banyak diragukan orang yang di satu minggu setelah menduduki jabatannya sebagai Menteri ESDM, Sudirman Said meminta Edy Hermantoro yang kala itu menjabat sebagai Dirjen Migas untuk mundur dari jabatannya. Pemberhentian Dirjen Migas ini merupakan salah satu upaya Sudirman untuk membenahi sumbatan-sumbatan yang ada di sektor migas. Sudirman menginginkan adanya perubahan fundamental dan penyegaran organisasi sehingga menciptakan organisasi yang lebih bersih, transparan dan akuntabel.

Gebrakan lain yang Sudirman hadirkan kepada publik adalah mereformasi sektor migas dan mengalihkan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke produktif. Dengan pengalihan ini pembangunan lebih baik dan merata. "Yang semula belanja infrastuktur nasional rata-rata hanya separuh saja dari subsidi, begitu 2015 berbalik menjadi dua kali lipat dari subsidi BBM", jelas Menteri Sudirman. Selain itu pembubaran Petral juga memberikan dampak yang hebat sehingga saat ini Pertamina dapat melakukan penghematan hampir Rp 8 triliun setahun.

Pengoprasian kembali Kilang TPPI memiliki juga memberikan dampak luar biasa, tidak hanya soal supply tapi juga soal moneter. Beroprasinya kilang ini membuat kebutuhan impor turun 30% secara kuantitaif dan secara devisa mencetak penghematan sebesar 2,2 miliar setahun. Sehingga pada tahun yang bersamaan diterbitkan pula Perpres No. 146/2015 terkait Pembangunan Kilang.

Sudirman menyebutkan bahwa hal ini merupakan historical move, karena sejak dulu wacana pembangunan kilang selalu saja menemui jalan buntu. Berbagai pihak seolah membuat situasi dimana pembangunan kilang seolah merupakan pilihan yang buruk, dan mengambil keuntungan pribadi dari kondisi tersebut. "Karena ada yang terus mempengaruhi kebijakan, baik dari ESDM, Keuangan, BUMN, Komisi VII supaya dipengaruhi jangan bangun kilang, supaya separuh dari kebutuhan BBM tergantung sama gua".

Kementerian ESDM terus berbenah menuju situasi yang ideal. Menteri ESDM terus mendukung upaya-upaya perubahan untuk mengurai hal-hal buruk dan mematahkan mitos yang selama ini dianggap tidak mungkin oleh banyak orang. "Usaha kita bersama, kekompakan kita, kesungguhan kita itu berhasil menerobos hal-hal yang sulit, yang dulu dijadikan mitos saja, seolah-olah tidak tersentuh. Tapi Alhamdulillah dengan usaha kita bersama bisa dilakukan" tutur Sudirman. (KA)

Bagikan Ini!