Natuna D Alpha Rampung 90%

Senin, 29 November 2010 - Dibaca 6199 kali

JAKARTA. Pemerintah dan PT Pertamina telah menyelesaikan 90% hal-hal terkait pengembangan Blok Natuna D Alpha. Ditargetkan tahun ini, penandatanganan kontrak blok yang 70% cadangan gasnya mengandung CO2 itu sudah dapat dilakukan. "Natuna insya Allah akan selesai dalam dekat dan alhamdulillah proses penuntasan Natuna yang selama ini relatif tidak mudah, boleh dikatakan hampir 90% selesai," ujar Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh kepada wartawan usai penandatanganan kontrak kerja sama migas, Jumat (26/11/2010) lalu Tim ESDM dan Pertamina, lanjut Menteri, berusaha menyelesaikan hal yang menggantung di Natuna dengan sebaiknya-baiknya. Prinsipnya, mengedepankan kepentingan nasional sehingga sumber daya alam bisa segera dikembangkan, tetapi kesepakatan yang diperoleh juga menguntungkan negara.Pengembangan Blok Natuna memerlukan teknologi tinggi dan dana yang besar serta tidak dapat memberikan hasil dalam jangka pendek atau menengah. Meski demikian, menurut Menteri, PT Pertamina akan mendapat hasil tidak langsung dari kerja samanya dengan KKKS lain.Hingga saat ini, jumlah calon mitra Pertamina telah mengerucut menjadi 5 KKKS dari semula 8 KKKS. Pemerintah secara resmi menunjuk Pertamina dalam pengembangan Blok Natuna D Alpha yang tertuang dalam Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D Alpha.Blok Natuna D Alpha terletak sekitar 250 km dari Kepulauan Natuna. Cadangannya pun sangat besar, diperkirakan 46 triliun kaki kubik. Namun untuk mengembangkan Blok Natuna tidak mudah karena 70% cadangan gasnya berisi CO2. Jadi, diperlukan teknologi canggih untuk penghilangan, pembuangan, dan penyimpanan karbon dioksida karena CO2 tidak bisa dibuang sembarangan. Investasi yang dibutuhkan juga tidak sedikit, diperkirakan sekitar US$ 52 miliar.Sepekan lalu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengemukakan bahwa pemerintah meminta Pertamina dapat segera menyampaikan mitra terpilihnya kepada pemerintah. Diharapkan nama KKKS yang terpilih menjadi mitra kerja Pertamina dapat diumumkan akhir November ini.Mengenai mitra kerja yang dipilih Pertamina, pemerintah membebaskan BUMN itu memilih lebih dari 1 KKKS. Berdasarkan kajian Wood MacKenzie Ltd, konsultan yang berbasis di Edinburgh, Skotlandia, yang ditunjuk Pertamina, ada delapan perusahaan migas multinasional yang cocok menjadi calon mitra Pertamina di Blok Natuna. Kedelapan perusahaan kelas dunia itu adalah ExxonMobil Corporation, Royal Dutch Shell plc, Total SA, Chevron Corp, StatOil, China National Petroleum Corp (CNPC), Petroliam Nasional Berhad (Petronas) dan Eni SpA. (TW)

Bagikan Ini!