MESDM: Standar Elektrifikasi Harus Ditingkatkan

Sabtu, 24 Desember 2016 - Dibaca 1173 kali

DEPOK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan terus meningkatkan standar elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan di sela-sela kunjungan ke Gardu Induk Tegangang Tinggi (GITET) Gandul, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (24/12) pagi.

"Kalau bisa standar (elektrifikasi) makin lama makin naik. Diusahakan sehari 12 jam. 8 jam lah paling kurang. Ketika matahari gak ada, listriknya ada," jelas Jonan saat meninjau kesiapan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Jonan melanjutkan Pemerintah akan menargetkan pada tahun 2019, tidak ada lagi daerah yang tidak berlistrik. Hal ini ditempuh pemerintah melalui dengan pengukuran skema baru terkait rasio elektrifikasi. "Kita maunya ke depan dan mulai sekrang itu rasio elektrifikasi dihitung per-provinsi/kota/kabupaten kalau bisa per kabupaten sehingga kita bisa tahu daerah mana yang belum teraliri listrik," tambah Jonan.

Jonan mengakui ketersediaan listrik berbanding terbalik dengan kebutuhan listrik yang terus meningkat. "Melalui program 35.000 MW ini, Pemerintah ingin menyelesaikan masalah tersebut," ungkap Jonan.

Selain itu, Pemerintah tengah gencar mendukung pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang. "Kami sudah meminta ke PLN untuk wilayah-wilayah Kalimantan dan Sumatera dibangun PLTU mulut tambang. Sementara, di wilayah Timur fokus energi terbarukan," kata Jonan.

Hal ini ditempuh karena akan menciptakan harga yang lebih kompetitif karena memangkas biaya transportasi serta lebih mudah membangun di investasi di transmisi jaringan. "Sesuai instruksi Presiden adalah pemerataan listrik," pungkas Jonan. (NA)

Bagikan Ini!