Letusan G. Sinabung Kini Mirip Letusan 1.200 Tahun Lalu

Selasa, 21 Januari 2014 - Dibaca 8977 kali

KARO - Kepala Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, M. Hendrasto menyatakan, letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, saat ini mirip dengan kondisi sekitar 1.200 tahun lalu. Gunung Sinabung ini pertama kali meletus sekitar tahun 800 M. Baru muncul lagi (erupsi) freatik pada 2010 sampai terakhir terjadi pada 15 Januari 2014.

Sinabung berada pada Kabupaten Karo, dengan titik koordinat 3? 10' 12" N, 98? 23' 31.2" E 3.17, 98.392. Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi Sumatera Utara.

Sejak pertama kali meletus pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.

Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer Letusan kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.

Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.

Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam kali letusan sejak dini hari. Erupsi (letusan) terjadi lagi empat kali pada tanggal 23 November 2013 semenjak sore, dilanjutkan pada hari berikutnya, sebanyak lima kali. Terbentuk kolom abu setinggi 8000 m di atas puncak gunung. Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik. Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas). Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan. Status ini terus bertahan hingga memasuki tahun 2014 saat ini. Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari 2014. Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas terus-menerus sampai hari berikutnya.

Dilaporkan Posko ESDM, semenjak terjadi letusan pertama kali dan hingga kini terdapat 39 lokasi pengungsian, dan terdapat 1 Posko Utama yang mengkordinir posko lainnya. Pemantauan gunung Sinabung dan melakukan Sosialisasi kepada warga mengenai dampak Gunung Sinabung, saat ini terus dilakukan. Posko Pengamatan Gunung Api Sinabung dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi (PVMBG) setiap malamnya selalu mensosialisasikan dan berkunjung ke desa-desa dan lokasi pengungsian untuk memberikan informasi dan mendengarkan aspirasi warga yang terkena dampak langsung ataupun tidak di sekitar Gunung Sinabung. (SF)

Bagikan Ini!