Jepang Setujui Harga LNG USD 16/MMBTU

Kamis, 10 April 2008 - Dibaca 8578 kali

Dalam acara negosiasi tersebut, Indonesia dan para pembeli LNG dari Jepang bagian barat (western buyer) telah menyetujui formula harga jual LNG untuk kontrak perpanjangan yang akan direalisasi tahun 2011-2020. Namun demikian, kedua belah pihak belum menandatangani kontrak jual beli tersebut karena masih ada term dan isu lain yang harus didiskusikan, demikian Kepala BP Migas, Kardaya Warnika menjelaskan.

Menurut informasi Deputi Finansial, Ekonomi dan Pemasaran BPMIGAS Eddy Purwanto, formula harga yang disepakati ini merupakan salah satu kontrak penjualan LNG terbaik yang pernah dibuat Indonesia. "Formula harga yang disepakati menggunakan patokan harga minyak dunia. Dengan dasar itu, apabila harga minyak mencapai US$ 100 per barrel, harga LNG yang akan dijual bisa mencapai lebih dari USD 16 Million British Thermal Unit (MMBTU)," katanya.

Harga LNG sebesar USD 16 per MMBTU ditetapkan dengan asumsi JCC (Japan Cocktail Crude) sebesar USD 100 per barel. Harga tersebut tidak termasuk biaya transportasi. Dengan kesepakatan ini maka pihak Indonesia tidak perlu lagi memenuhi kekurangan komitmen kontrak sebanyak 72 kargo atau empat juta ton LNG yang merupakan akumulasi kekurangan hingga tahun 2011.

LNG yang terkontrak bersumber dari Kilang Bontang di Kaltim sebanyak 25 juta ton, dengan perincian 3 juta ton/tahun pada 2011-2015 dan 2 juta ton/tahun pada 2016-2020. Sebelumnya Pertamina mengusulkan agar volume yang akan dijual melalui kontrak tersebut mencapai 60 juta ton, dengan perincian 6 juta ton per tahun. Namun pemerintah akhirnya memutuskan volume dikurangi agar sebagian LNG bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Bagikan Ini!