Indonesia Turut Dalam Pembahasan Peraturan Biofuel UE

Jumat, 16 Mei 2008 - Dibaca 4011 kali

Beberapa negara berkembang mengadakan pertemuan dengan Slovenian Presidency EU dan Ketua Ad Hoc Working Party Dewan Eropa untuk membahas mengenai masalah Sustainability pada tanggal 17 April 2008. Dalam pertemuan ini hadir negara-negara penandatangan joint letter, antara lain Brasil, Malaysia, Afrika Selatan, Argentina, Colombia, Indonesia, Malawi, Mauritius, Mexico, dan Paraguay. Indonesia dalam pertemuan ini diwakili oleh Counsellor Ekonomi dan Atase Pertanian KBRI Brussels.

Dalam sambutannya, Deputy Permanent Representative Slovenia untuk Uni Eropa (UE), Mrs. Mary Pleterski menyambut baik adanya pertemuan dengan negara berkembang. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Brazil Mission untuk UE pada tanggal 29 Februari 2008 yang membicarakan proses pembahasan Dewan Eropa tentang pembuatan sustainability criteria dalam peraturan biofuel UE. Hadir dalam pertemuan, Counsellor Slovenia yang merangkap sebagai ketua Ad Hoc Working Party Dewan Eropa tentang sustainabillity, Mr Miran Kersal, yang bertugas untuk menyelesaikan pembahasan konsep Renewable Energy Directive (RED) dan Fuel Quality Directive (FQD) yang diajukan oleh Komisi Eropa dan Parlemen Eropa.

Indonesia menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam pertemuan ini terkait dengan dibahasnya masalah yang berhubungan dengan kebijakan dan program pemerintah Indonesia di bidang energi terbarukan dan berpengaruh terhadap perkembangan biofuel di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Indonesia mendukung masukan dari Malaysia untuk melakukan dialog mengenai penanganan kelapa sawit serta melakukan konsultasi dengan negara-negara ketiga yang diharapkan dapat memberikan masukan serta solusi yang tepat kepada UE. Indonesia mengusulkan kepada UE agar sustainability criteria dapat dirumuskan dengan sedemikian rupa sehingga mendorong masyarakat untuk meningkatkan upaya ke arah energi baru terbarukan. Selain itu Indonesia juga mengharapkan adanya pencantuman mengenai transfer teknologi dari UE kepada negara-negara berkembang.

Ketika menutup pertemuan, Mrs. Mary Pleterski menyatakan perlunya kerjasama antara UE dengan negara-negara ketiga. Slovenia akan menyampaikan saran dan masukan kepada negara-negara anggota UE lainnya.

Bagikan Ini!