IATMI Prioritaskan Isu Keselamatan Manusia dan Lingkungan dalam Program Kerja 2008-2010

Kamis, 19 Februari 2009 - Dibaca 3794 kali

JAKARTA. Ketidaktepatan implementasi teknik pada pengelolaan industri migas terutama dalam kegiatan pengeboran dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan, keselamatan manusia dan lingkungan. Menjawab permasalahan tersebut, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) berusaha memfasilitasi para engineer yang ada dari berbagai perusahaan untuk menghasilkan suatu rujukan agar permasalahan serupa dapat dihindari.Sebagai sebuah organisasi profesi independen di bidang teknik perminyakan, IATMI akan mengakomodir perusahaan terkait dengan service company yang relevan untuk bersama-sama menghasilkan suatu rumusan yang dapat dijadikan referensi dalam perencanaan pengeboran. Demikian disampaikan Ketua Umum IATMI periode 2008-2010, Bagus Sudaryanto dalam laporan Garis Besar Program Kerja Pengurus IATMI 2008-2010.Dalam laporan tersebut disebutkan pula beberapa isu yang akan dibahas oleh Deputi Profesi IATMI untuk menghindari terjadinya permasalahan dalam pengelolaan industri perminyakan yang berdampak pada keselamatan manusia dan lingkungan. Isu tersebut meliputi pemanfaatan gas flare yang masih terkendala oleh infrastruktur dan pasar, penanganan dan pemanfaatan gas CO2 yang belum dikembangkan, juga solusi atas hambatan nonteknis dalam pelaksanaan proyek pengembangan lapangan migas.Permasalahan tersebut akan dibahas melalui berbagai Seminar, Luncheon Talks, Simposium Nasional dan Internasional, dan hasilnya akan dirumuskan dan dipresentasikan dalam suatu "Drilling Conference" yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan, lengkap dengan teknologi tepat guna dari service company.

Bagikan Ini!