Hingga 2030, Permintaan Energi Dunia Meningkat 45 %

Rabu, 26 November 2008 - Dibaca 52890 kali

JAKARTA. Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% per tahun. Sebagaian besar atau sekitar 80% kebutuhan energi dunia tersebut dipasok dari bahan bakar fosil.

''Peningkatan permintaan energi dunia tersebut terutama didorong oleh laju pertumbuhan penduduk dan GDP,'' ujar Direktur Eksekutif IEA Nobuo Tanaka di Jakarta, Jumat (20/11). Ditambahkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia yang memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia sangat mempengaruhi permintaan energi dunia.

Berdasarkan proyeksi IEA selama periode 2006-2030, permintaan energi dunia sebagian besar berasal dari negara non OECD yakni sebesar 87 %. Pertumbuhan permintaan energi China diproyeksikan paling besar diantara kawasan lain. India, belakangan ini juga memperlihatkan pertumbuhan permintaan energi cukup besar satu tingkat dibawah China.

Pertumbuhan energi pada periode tersebut, menurut Nobuo Tanaka, juga ditandai dengan posisi batubara sebagai urutan ke dua terpenting pemasok sumber energi setelah minyak. Pemakaian batubara diperkirakan mengalami peningkatan tiga kali lipat hingga 2030. Sebesar 97% pemakaian batubara adalah non OECD dengan China mengkonsumsi dua pertiga terbesar.

Peran batubara dalam memasok energi sejalan dengan meningkatnya permintaan pembangunan pembangkit listrik di sejumlah kawasan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan. Pertumbuhan permintaan batubara diproyeksikan tumbuh sekitar 2% per tahun (pada periode 2006-2007 permintaan batubara tumbuh 4,8%). Terhadap permintaan energi dunia batubara menyumbang 26% tahun 2006 menjadi 29%

Selanjutnya, setelah batubara pasokan energi dunia secara berurutan disumbang oleh gas, biomasa, nuklir, hydro dan sumber energi baru dan terbarukan. Peran sumber energi baru dan terbarukan untuk kelistrikan memperlihat terus mengalami peningkatan. Diproyeksikan mulai 2010 peran energi baru dan terbarukan dalam kelistrikan menduduki posisi ke dua setelah batubara dan hydro.

Kendati demikian, berdasarkan analisi IEA trend pemakaian energi dunia masih dibayang-bayangi beragam masalah terkait dengan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. Keamanan cadangan dan impor minyak dan gas semakin sangat bergantung kepada OPEC. Pada sisi lain peningkatan pemakaian bahan bakar fosil memicu perubahan iklim. Untuk itulah IEA menganjurkan pemakaian energi bersih dan efisien guna menekan emisi gas karbon.

Bagikan Ini!