Gunakan Jargas untuk Rumah Tangga, Hemat 50% dibanding Tabung LPG

Rabu, 5 April 2017 - Dibaca 1823 kali

Komitmen pemerintah dalam menyediakan energi yang murah, bersih dan ramah lingkungan terus dilaksanakan, salah satunya dengan pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas). "Pembangunan jargas rumah tangga adalah salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan energi bersih, murah dan ramah lingkungan, terutama untuk para ibu, sehingga hemat biaya" papar Dirjen Migas, IGN Wiratmaja beberapa waktu lalu.

Jargas untuk rumah tangga selain murah juga sangat praktis, karena gas sudah langsung mengalir ke masing masing rumah tangga dan dapat digunakan 24 Jam. "Harga gas tentu jadi lebih murah. Misalnya untuk rumah tangga, kalau keluarga biasanya beli 3 tabung LPG, kan sekitar Rp 60.000 per bulan. Kalau gas rumah tangga hanya Rp 30.000-35.000 per bulan. Lebih hemat 40-50%, tidak perlu menenteng tabung, dan sebagainya," lanjut Wirat.

Pembangunan jargas rumah tangga ini diutamakan bagi daerah penghasil gas, salah contoh kota Bontang, sehingga masyarakat Bontang juga dapat menikmati manfaat gas bumi. "Alhamdullilah, dengan dukungan dan sinergi dari pemerintah pusat, tahun ini kami kami tidak hanya melihat asapnya saja, tetapi manfaatnya juga" Pemerintah kota Bontang siap mengawal kebijakan ini, ujar Walikota Bontang, Neni Moerniani.

Untuk Tahun 2017, direncanakan terbangun 60.000 sambungan rumah (SR) dengan dana APBN sebesar Rp 1,4 Trilliun. Diharapkan dapat ground breaking pada bulan April - Mei 2017. Dengan skema penugasan pada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Tbk).

Sebelumnya, Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas telah menandatangi nota kesepahaman pembangunan jaringan gas rumah tangga dengan 9 pemerintah kabupaten/kota meliputi Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto, Kota Bandar Lampung, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru, Kota Samarinda dan Kota Bontang.

Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah sambungan sebesar 185.991 (SR) di 14 Provinsi meliputi 26 kabupaten/kota.(DEP)

Bagikan Ini!