Green Hydrogen Plant Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 486.Pers/04/SJI/2023
Tanggal: 11 Oktober 2023
Green Hydrogen Plant Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan PT PLN
Persero meresmikan pengoperasian green hydrogen plant (GHP) atau kilang
hidrogen hijau pertama di Indonesia yang berlokasi di kawasan Pembangkit
Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta (Senin, 9/10).
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)
Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menyampaikan apresiasinya atas
peresmian GHP ini karena merupakan suatu inovasi besar yang dilakukan
oleh PT. PLN (Persero).
"Terobosan luar biasa dilakukan oleh PLN karena telah menemukan cara
yang paling cepat untuk menghasilkan green hydrogen, awalnya kami
berpikir untuk bisa menghasilkan hidrogen hijau ini akan butuh waktu
yang lama, memakai panas bumi, atau solar panel. Ternyata inovasi yang
dilakukan oleh PLN mampu mempercepat produksi green hydrogen di
Indonesia," ungkap Yudo.
GHP yang dikembangkan oleh subholding PLN Nusantara Power (NP) ini,
sebut Yudo, mampu menghasilkan hingga 51 ton hidrogen pertahun,
yang ke depannya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang
dibutuhkan industri.
Yudo menambahlan bahwa pada tahun ini Kementerian ESDM telah
merampungkan rencana aksi nasional pemanfaatan hidrogen sebagai bagian
dalam mencapai Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.
"Tentunya pemerintah dan PLN akan terus menerbitkan kaedah-kaedah,
regulasi dan standar hidrogen, termasuk sertifikasinya. Yang patut kita
syukuri, bukunya belum keluar, sudah ada buktinya dulu," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. PLN (Persero) Darmawan
Prasodjo menjelaskan peresmian GHP pertama di Indonesia ini merupakan
wujud komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah dalam melakukan
transisi energi, dimana green hydrogen akan menjadi energi alternatif.
"Hari ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami
wujudkan dalam bentuk nyata. Ke depan GHP yang ada ini akan kami
kembangkan di pembangkit-pembangkit kami, khususnya yang sejenis,
sehingga produksinya bisa semakin besar," ucapnya
Sementara itu, Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menuturkan bahwa
selama ini PLTGU Muara Karang telah menghasilkan grey hydrogen dari
hydrogent plant yang telah beroperasi, kemudian PLN NP melakukan inovasi
dengan memanfaatkan solar PV yang sudah terpasang di Kawasan PLTGU
Muara Karang ditambah dengan Renewable Energy Certificate (REC) dari
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang, dengan cara
tersebut, dapat dihasilkan 100 persen hidrogen hijau.
"Selain untuk pendingin mesin pembangkit, hidrogen hijau nantinya juga
bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, yaitu industri pupuk,
industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell
Electric Vehicle (FCEV)," tandasnya. (RWS/DAN)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!