Buka IPA Convex ke-42, Presiden Sampaikan Dukungan Terhadap Pelaku Industri Migas Indonesia
JAKARTA - Pemerintah terus memberikan dukungan kepada para pelaku usaha industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia guna meningkatkan investasi migas di dalam negeri. Saat membuka Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-42 di Jakarta Convention Center, Rabu (2/5), Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan dukungan tersebut, salah satunya melalui penyederhanaan peraturan yang dianggap menghambat investasi juga ajakan kepada generasi milenial untuk berkiprah di sektor migas.
"Saya perintahkan tahun lalu untuk memangkas sebanyak-banyaknya regulasi atau peraturan yang ada di Kementerian ESDM. Sudah dipangkas 180 peraturan yang membuat ruwet, yang membuat kita bertele-tele investasi di bidang ini," ungkap Presiden yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Presiden menuturkan, sebelumnya sejak tahun 1970-an, eksplorasi yang dilakukan di Indonesia oleh kontraktor dinilai tidak ada yang cukup besar. "Ini ada apa?" ucapnya. Maka dari itu, ia memerintahkan Menteri ESDM untuk memangkas regulasi dan peraturan yang ada.
Presiden Jokowi berharap, langkah ini dapat menggairahkan investasi pada hulu migas. "Yang kita harapkan bisa lebih disederhanakan, lebih dimudahkan sehingga investasi lebih banyak masuk ke negara Indonesia," ujarnya.
Jokowi mengakui saat ini industri migas masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Industri migas juga masih menjadi industri bergengsi lantaran membutuhkan biaya investasi yang sangat besar dan turut menunjang pertumbuhan industri lainnya.
Oleh karenanya, Presiden menghimbau kepada pelaku usaha migas untuk terus meningkatkan reputasi dan budaya di lingkungan industri migas, agar generasi milenial Indonesia semakin tertarik untuk berkarier di bidang migas, turut mengambil bagian penting dalam industri yang masih menjadi penggerak ekonomi nasional tersebut.
"Kalau kita sudah berhasil menerapkan budaya dan reputasi di sektor migas, maka anak-anak muda kita yang pinter-pinter dan cemerlang tidak akan tertarik lagi masuk ke sektor lain," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi menuturkan bahwa dalam daftar 10 perusahaan dengan nilai usaha terbesar di dunia 2018 sudah berubah total dari dominasi perusahaan migas di tahun-tahun sebelumnya. Presiden mengaku kaget, hanya ada satu perusahaan migas yang masuk dalam daftar tersebut. "Di sini hanya satu kalau enggak keliru Exxon. Urutan 1 sampai 5, semuanya perusahaannya IT. Apple atau induknya Google, Microsoft, Amazon kemudian urutan selanjutnya ada Alibaba dan juga Facebook," tandasnya.
Generasi milenial sekarang, imbuh Jokowi, cenderung tertarik berkarir pada sektor e-commerce dan IT karena idealismenya, bukan hanya karena mengejar pendapatan yang besar. Dengan kata lain, generasi muda saat ini mementingkan simbol nilai dan norma pada sebuah industri yang dijalani. "Hal ini menjadi tantangan sektor migas untuk mencari generasi muda agar mau berkiprah pada industri tersebut. Saya berharap agar budaya industri di sektor migas bisa mengikuti industri e-commerce," pungkasnya. (NA)
Bagikan Ini!