Bangun Negeri dengan Hemat Energi

Minggu, 21 Mei 2017 - Dibaca 1749 kali

DENPASAR - Saat mentari baru saja menampakkan dirinya, hari Minggu (21/5) pagi, Kawasan Monumen Bajra Sandhi telah dipenuhi ratusan orang berkaus merah dengan tulisan "Saya Hemat Energi dari Sekarang". Sisi selatan Monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan masyarakat Bali saat melawan penjajah ini, menjadi pusat kegiatan Kampanye Hemat Energi Potong 10 Persen yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pukul 06.00 WITA, sekitar lima ratus "goweser" tampak telah bersiap di Jalan Raya Puputan untuk ikut serta dalam sepeda sehat yang menjadi rangkaian Kampanye Hemat Energi ini.

Selain itu, sekitar seratus orang juga telah bersiap mengikuti Senam Hemat Energi yang dilakukan bersamaan dengan sepeda sehat.

Sesaat sebelum kedua kegiatan tersebut dimulai, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) IGN Wiratmaja Puja nampak menyampaikan penjelasan tentang pentingnya perilaku Hemat Energi. "Kalau masyarakat hemat menggunakan energi sebesar 10%, hal itu akan mengurangi biaya pembangunan pembangkit listrik sekitar Rp 18 triliun. Ini usaha yang luar biasa untuk bangsa kita," tutur Wiratmaja.

Bali, lanjut Wiratmaja, hari ini dijadikan sebagai tempat untuk memulai salah satu pilar energi, yakni penghematan energi.

Kemudian, tepat pukul 06.30, Gubernur Provinsi Bali I Made Mangku Pastika melepas peserta sepeda sehat diiringi permainan musik baleganjur dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Denpasar dan Tari Hanoman.

Sebelum mengibarkan bendera pelepasan, Pastika berpesan agar masyarakat Bali menghemat energi dengan Potong 10% penggunaan listrik. "Caranya mudah, pilih, cabut, matikan. Mari kita mulai dari Bali, dari diri kita, dan dari keluarga kita. Sehingga kita ikut membangun negeri ini dengan hemat energi," lanjut Pastika.

Salah satu pesepeda yang turut serta dalam perhelatan ini adalah Awang Wicaksono. Bapak berusia 65 tahun ini sangat semangat bersepeda bersama dengan 35 orang teman satu komunitasnya, Palapa Funbike. "Saya sudah di sini dari jam 05.30," ujar Awang.

"Acara ini bagus, kalau bisa semakin digiatkan lagi acara seperti ini, terutama untuk komunitas fun bike," lanjutnya. Awang pun mengaku telah melakukan kegiatan hemat energi. "Kalau (alat elektronik) tidak dipakai ya saya matikan semuanya. Kebetulan saya punya warung, jadi ketika tidak di rumah ya dimatikan semua," ungkap Awang.

Senada dengan Awang, pesepeda lainnya yang berasal dari Sanur, Wayan Juniarsana pun menganggap penting Kampanye Hemat Energi ini. "Acara ini mampu mengingatkan masyarakat akan pentingnya penghematan energi untuk kehidupan bumi," ucapnya.

Kesadaran hemat energi yang telah diterapkan masyarakat Bali ini sejalan dengan apa yang diimbau oleh Kementerian ESDM. "Jangan lupa untuk selalu hemat energi. Matikan lampu yang tidak digunakan, gunakan lampu LED yang lebih efisien, matikan AC yang tidak digunakan, dan jangan biarkan televisi berbicara sendiri," jelas Wiratmaja. "Namun ada satu hal yang tidak boleh dimatikan, yaitu kalau naik motor atau mobil di malam hari, lampunya jangan dimatikan," candanya.

Kampanye Hemat Energi "Potong 10%" di Denpasar ini dilakukan juga bersamaan dengan kampanye di Kota Balikpapan dan Kota Makassar. Kampanye ini diselenggarakan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya hemat energi. Dengan melakukan hemat energi, kita sudah berkontribusi dalam menciptakan energi berkeadilan untuk melistriki saudara-saudara kita yang tinggal di daerah yang belum memiliki akses listrik.

Bicara listrik tidak hanya bicara tentang penerangan, namun sejatinya listrik akan membawa perubahan peradaban dan kualitas hidup manusia. (DKD)

Bagikan Ini!