Aplikasi Magma, Dari Indonesia Untuk Dunia
JAKARTA - MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia), adalah sebuah sistem teknologi informasi yang diinisiasi, dirancang, disupervisi, dibangun, dan dikembangkan secara mandiri 100% oleh PNS Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tanpa menggunakan biaya APBN khusus. Lahirnya MAGMA Indonesia dilatarbelakangi oleh tingginya potensi ancaman bencana geologi di Indonesia yang bersumber dari 127 gunungapi aktif yang dapat meletus kapan saja dan dapat berdampak di darat (masyarakat dan infrastruktur) maupun di udara (penerbangan), 3 lempeng tektonik dan sesar di darat yang dapat mengakibatkan gempabumi dan dapat disertai tsunami, dan topografi berupa lereng yang curam dan tingginya curah hujan yang dapat mengakibatkan terjadinya gerakan tanah. Ironinya, kapasitas dan pengetahuan masyarakat Indonesia akan potensi bencana geologi di sekitarnya rata-rata masih relatif rendah.
"Aplikasi Magma adalah aplikasi multiplatform yang dibuat secara mandiri oleh Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Geologi (PVMBG). Aplikasi ini berisikan Indormasi dan rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kuasi-realtime dan interaktif", ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial. kepada esdm.go.id, Kamis (20/4).
MAGMA Indonesia hadir dengan visi untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat maupun instansi nasional maupun internasional berupa informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi yang disajikan secara realtime, cepat, dan akurat melalui berbagai platform media yang terkoneksi internet. "Aplikasi berbasis open Source terbaru ini dapat diakses masyarakat menggunakan komputer ataupun telepon seluler pintar dengan aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan bencana geologi," ujar Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Ego Syahrial.
Banyak institusi kebencanaan yang memberikan apresiasi lahirnya aplikasi ini, dari dalam negeri, apresiasi diberikan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), dan Kementerian Perhubungan. Apresiasi dari luar negeri diberikan antara lain oleh The United States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat.
Aplikasi ini juga sudah diperkenalkan dipertemuan City of Volcanoes Conference, sejumlah lembaga dari beragam negara menyatakan tertarik dengan aplikasi itu, bahkan The United States Geological Survey USGS meminta agar aplikasi ini digunakan diseluruh dunia. "Aplikasi ini sangat penting dan sangat sedikit organisasi dunia yang memiliki aplikasi sejenis seperti ini. Aplikasi ini nomor satu kelas dunia", ujar Jhon Pallister Kepala Disaster Vulcano Assistence Program USGS Amerika.
Badan Geologi telah menciptakan aplikasi yang inovatif. Aplikasi yang menggabungkan data dari seluruh Indonesia, dengan hadirnya aplikasi ini diharapkan akan dapat membuat masyarakat nasional maupun internasional lebih memahami mitigasi bencana geologi beserta potensi bencana yang dapat ditimbulkannya. (SF)
Bagikan Ini!