3 Tahun Kinerja Sektor ESDM: Upaya Penyiapan Wilayah Prospek Migas, Panas Bumi, Mineral dan Batubara

Kamis, 26 Oktober 2017 - Dibaca 2596 kali

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki tugas untuk menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi. Badan Geologi juga menyimpan sebagian besar dokumen hasil penyelidikan mineral dan geologi dari berbagai pelosok wilayah Indonesia, berupa pustaka (laporan, terbitan, peta) dan perconto (batuan, mineral, fosil). Selain menyimpan dokumen hasil penyelidikan dan pemetaan geologi, juga mewarisi dan merawat semua dokumen hasil penyelidikan dan pemetaan geologi dan bahan tambang yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendahulunya.

Sepanjang tahun 2016, Badan Geologi telah merekomendasikan 9 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK migas) dengan fokus di bagian timur Indonesia dan sebagian besar berada di daerah frontier (perbatasan). Kegiatan dilakukan di Sulawesi (WK Tomini Bay V, WK Balantak, West Morowali, Tomori dan WK Enrekang) serta Papua (WK Akimeugah dan WK Memberamo) yang masih memiliki cekungan-cekungan sedimen yang berstatus kekurangan data. Penemuan rembesan migas menunjukkan adanya potensi pada daerah tersebut. Sementara di Kalimantan bagian utara (WK South Bengara dan WK Sebatik) berada di daerah onshore). Dengan adanya penambahan data dan analisa dapat diusahakan penemuan cadangan baru.(AS)

Pada tahun 2017, sebanyak 15 target telah ditetapkan, meliputi 3 lokasi survei kemigasan, 9 lokasi WK migas, dan 3 lokasi akuisisi seismik 2D marin, di Arafura, Selaru dan Pulau Buru. Dari ketiga jenis kegiatan tersebut, akuisisi seismik 2D telah tercapai 100 persen pada semester I ini, sementara survei kemigasan maupun rekomendasi WK migas sama-sama telah mencatatkan pencapaian sebesar 55 persen.

Kegiatan penelitian dan penyelidikan WK migas difokuskan pada undrilled basins untuk menambah data dan mencari penemuan baru, serta diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan investor pada lokasi-lokasi baru. Sedangkan pada no discovery basins diupayakan pengembangan konsep dan metode baru. Penambahan data baru seperti seismik 2D juga dilakukan pada cekungan yang masih kurang datanya untuk mencari potensi baru.

Melalui kegiatan pengambilan dan pengumpulan serta pengolahan data seismik 2D, diharapkan dapat memberikan informasi baru dan akurat, sehingga dapat memberikan deskripsi potensi migas yang sesungguhnya. Kegiatan ini mendukung dan mempercepat rencana pembukaan WK migas baru yang bernilai jual tinggi karena didukung oleh ketersediaan data yang memadai, sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko eksplorasi.

Selain itu, untuk kegiatan nonmigas, sepanjang tahun 2016, dari 52 rekomendasi wilayah, 16 di antaranya merupakan wilayah prospek panas bumi, 13 wilayah prospek batubara dan 23 wilayah prospek mineral telah dilakukan dan ditindaklanjuti direktorat teknis terkait. Tahun ini, untuk eksplorasi mineral, batu bara dan panas bumi, dari target 52 wilayah, 34 wilayah atau 65% sudah digarap.(AS)

Bagikan Ini!