Timur Tengah Butuh Tenaga Kerja Migas Dalam Jumlah Besar

Jumat, 15 Juni 2007 - Dibaca 10749 kali

"Ini merupakan tantangan sekaligus peluang yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan devisa negara dari sektor ketenagakerjaan. Hal ini telah menjadi perhatian Bapak Presiden, sehingga kepada saya dan Menakertrans telah ditugasi untuk menyiapkannya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat melantik Wisudawan Akamigas-STEM Cepu, Jum'at (15/6) di Cepu, Jawa Tengah.

Kondisi kebutuhan tenaga kerja atau SDM bidang migas tak hanya untuk memenuhi pasar di Timur Tengah saja. Pasalnya kebutuhan di dalam negeri juga sudah dalam kondisi kritis karena banyaknyaa tenaga kerja professional bidang migas yang hijrah keluar negeri karena berbagai kondisi yang lebih menarik. Untuk itulah upaya pemenuhan akan tenaga kerja bidang migas menjadi perhatian bersama, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sangat disadari bahwa untuk menyiapkan tenaga kerja professional bidang migas ternyata tidaklah mudah. Mengingat sifat pengelolaan bisnis migas yang high capital, high risk dan high technology serta memerlukan pendidikan dan pelatihan dengan biaya yang cukup mahal dengan waktu yang juga tidak bisa cepat. Padahal kebutuhan pasar membutuhkan pemenuhan yang cepat.

Untuk itulah selain jenjang akademis dilingkungan PTK Akamigas-STEM guna memenuhi permintaan pasar serta gap competency dilaksanakan pula program pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Migas di Cepu serta pemagangan di PT Arun NGL yang secara bertahap diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar. "Semua ini bertujuan untuk memenuhi harapan Bapak Presiden, bahwa Indonesia juga mengekspor tenaga terdidik dengan skill yang tinggi," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Diungkapkan keberhasilan para wisudawan nantinya bekerja di negara lain merupakan kebanggaan keluarga, maupun bangsa Indonesia selain harapan dan pesan yang tertumpu di pundak para wisudawan. "Pesan adalah agar para wisudawan membawa nama tidak saja secara pribadi tetapi juga bangsa dengan bekerja secara bermartabat. Harapan yang ditumpukan adalah kita bisa sama duduk sederajat dengan bangsa dan negara lain. Profesionalisme dan rasa kebangsaan serta kerja keras yang saudara tunjukkan tentu saja akan berdampak terhadap perekonomian nasional," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Bagikan Ini!