Tahun 2022, Badan Geologi Hasilkan 29 Rekomendasi Keprospekan Potensi SDA

Rabu, 1 Februari 2023 - Dibaca 1610 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 049.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 1 Februari 2023

Tahun 2022, Badan Geologi Hasilkan 29 Rekomendasi Keprospekan Potensi SDA

Selain melakukan mitigasi bencana geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga melakukan kegiatan eksplorasi sumber daya alam seperti mineral, batubara, minyak dan gas bumi untuk diketahui potensi yang terdapat di dalamnya serta untuk memutakhirkan Neraca Sumber Daya Indonesia. Hasil penyelidikan Badan Geologi tersebut dapat dijadikan informasi dasar untuk dilakukan pengayaan dengan penyelidikan lebih lanjut.

"Sepanjang tahun 2022, Badan Geologi telah menghasilkan 4 rekomendasi untuk 2 (dua) keprospekan yaitu sumberdaya batubara, gambut dan gas metana batubara. Turut juga dihasilkan 7 rekomendasi sumberdaya mineral yang sudah dilaksanakan untuk, 4 rekomendasi keprospekan minyak dan gas bumi serta 4 rekomendasi keprospekan sumberdaya panas bumi,"ujar Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid pada Konferensi Pers Capaian Kinerja TA 2022 dan Rencana Kerja TA 2023 pagi ini, Rabu (1/2).

Wafid menambahkan, masih di tahun yang sama juga Badan Geologi juga mengusulkan 10 rekomendasi wilayah pertambangan batubara dan aspal, juga pengungkapan adanya potensi panas bumi di 361 titik potensi dengan potensi sebesar 23.118 megawatt (MW) dengan cadangan sebesar 13.885 MW.

Wafid menjelaskan, 4 rekomendasi keprospekan minyak dan gas bumi yaitu ada di Aru, Kuningan, Pangkalanbun Selatan, dan Jawa Timur. sedangkan potensi batubara dan aspal ada di Blok Penda Siron Utara, tengah dan Blok Kohong di Kabupaten Murung Jaya, Kalimantan Tengah, Blok Tulin Onsi di Kalamantan Utara, Blok Long Ikis, Blok Pasir Belengkung dan Blok Batu Engau di Kalimantan Timur, Blok Dukuh Rejo di Kalimantan Selatan dan Blok Aspal Hendea dan Blok Aspal Bubu di Sulawesi Tenggara.

"Untuk rekomendasi Keprospekan gas metana batubara terdapat di Blok Batulicin, Kalimantan Selatan," tambah Wafid.

Wafid juga menginformasikan, tahun 2022 Badan Geologi telah menerima usulan melakukan eksplorasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) berupa logam tanah jarang (LTJ) di Mamuju Parmonangan dan kegiatan ini akan berlangsung hingga tahun 2023 mendatang.

Pemutakhiran Neraca Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

Badan Geologi telah memutakhirkan Neraca Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi. Pemutakhiran ini bertujuan untuk memberikan gambaran komperhensif secara akurat, berkualitas dan juga update kepada seluruh stakeholders. Data dan neraca sumber daya mineral, batubara dan panas bumi tersebut dapat digunakan oleh Kementerian/Lembaga terkait lainnya dalam membuat kebijakan yang terkait sektor energi dan mineral.

"Mereka dapat memanfaatkan data-data sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita betul-betul bisa melihat kekayaan dari negara kita terhadap sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi ini," tandas Wafid.

Secara umum pada Tahun 2021 jumlah data yang tercatat dalam neraca sumber daya dan cadangan mineral batubara dan panas bumi terdiri dari 2.611 data mineral logam, 4.270 data mineral bukan logam dan batuan, 1.567 data batubara, 70 data gas metana batubara, 69 data gambut, dan 356 data panas bumi. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Bagikan Ini!