Status G. Karangetang Ditingkatkan Menjadi "Siaga"

Senin, 13 Agustus 2007 - Dibaca 6311 kali

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, dari hasil pengamatan di Pos PGA G. Karangetang sejak awal Agustus 2007, tercatat rekaman tremor vulkanik menerus dengan amplituda yang semakin membesar hingga mencapai 8 mm dan sejak tanggal 8 Agustus 2007 tremor vulkanik meningkat dengan amplituda 46mm.

Sementara berdasarkan data-data visual dari G. Karangetang teramati sinar api disertai semburan lava pijar dengan ketinggian 25-75 meter dari bibir kawah dengan material semburan meluncur kearah K. Parigi dan sebagian ke K. Nanitu dengan jarak luncur 50-100 meter, sedangkan gugran lava pijar dari kawah utama meluncur kearah K. Bahembang sejauh 500-1000 meter.

Sehubungan dengan peningkatan status ini, masyarakat di sekitar G. Karangetang diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Karangetang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara (selaku SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (selaku SATLAK PB) tentang aktivitas G. Karangetang. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB. Masyarakat di sekitar Gunungapi Karangetang dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak G. Karangetang. Bagi masyarakat Kampung dame dan sebagian penduduk Kelurahan Tatahadeng agar lebih waspada terhadap awan panas dan guguran lava yang dapat terjadi setiap saat serta masyarakat yang tinggal disepanjang kali agar mewaspadai bahaya sekunder (ancaman aliran lahar).

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat direkomendasikan menggunakan masker penutup hidung dan mulut; karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernapasan. Pemerintah Daerah dapat mengambil langkah-langkah pengungsian penduduk jika diperlukan terutama pada malam hari.

Bagikan Ini!