SSRV Atasi Defisit Gas

Selasa, 26 Juni 2007 - Dibaca 5263 kali

Dengan SSRV, hanya diperlukan 1 kapal LNG yang berfungsi sebagai storage dan shuttle mengangkut kargo dari loading port ke disch port. Bila kargo habis, kapal kembali ke loading port mengambil kargo berikutnya. Selama SSRV berlayar mengambil kargo, pembangkit kembali menggunakan solar.

Kapal tersebut, telah dilengkapi dengan sistem regassifikasi. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang membangun terminal LNG yang membutuhkan biaya tinggi dan lahan yang luas.

"Dari hitung-hitungan yang dilakukan, dalam jangka waktu satu tahun maka biaya yang dikeluarkan kurang dari US$ 1 per MMBTU," kata Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/6).

Penggunaan SSRV ini, tambah Luluk, telah disampaikan kepada PGN dan perusahaan pelat merah itu juga telah menyatakan persetujuannya menggunakan kapal tersebut.

Bagikan Ini!