PVG Tingkatkan Status G. Semeru Manjadi Siaga

Jumat, 6 Maret 2009 - Dibaca 3343 kali

BANDUNG. Berdasarkan analisis data visual dan kegempaan maka terhitung tanggal 6 Maret 2009 pukul 14:00 WIB, status kegiatan G. Semeru dinaikan dari "Waspada" (Level II) menjadi "Siaga" (Level III). Pemantauan secara intensif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) terus dilakukan guna mengevaluasi tingkat kegiatan G. SemeruKepala PVG menjelaskan, aktifitas kegempaan G. Semeru tanggal 6 Februari s/d 4 Maret 2009 dicirikan oleh 873 kejadian gempa letusan dengan kisaran 34 kejadian perhari, 3 kejadian gempa guguran, 18 kali kejadian Gempa Tremor Vulkanik. Pada tanggal 5 Maret 2009 terekam 19 kali kejadian Gempa Letusan, 1 kali kejadian tremor dengan amplituda 3 mm dan lama gempa 70 detik, 1 kali kejadian Gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplituda 3 mm dan lama gempa 24 detik, 5 kali kejadian Tektonik Jauh (TJ) dengan amplituda 5 - 28 mm dan lama gempa 40 - 60 detik.Peningkatan aktifitas gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut (+ 3676 m dpl) mencapai puncaknya pada tanggal 6 Maret 2009 pukul 00:01:53 WIB terekam Gempa Tremor secara menerus dengan amplituda maksimum 10 mm, dan diiringi oleh terdengarnya suara dentuman letusan pada pukul 00:10:28 WIB yang terdengar dari Pos Pengamatan G. Semeru di G. Sawur, amplituda Gempa Tremor Letusan saat itu menunjukan overscale yang berlangsung hingga pukul 03:15:57 WIB.Letusan abu yang terjadi tanggal 6 Maret 2009 saat ini belum diikuti oleh luncuran awan panas yang dapat mengancam keselamatan jiwa, namun demikian ujar Kepala PVG, dampak bahaya tumpukan material abu letusan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Puncak G. Semeru dapat menimbulkan ancaman bahaya lahar di musim penghujan.Lebih lanjut Beliau mengatakan wilayah yang berpotensi terkena ancaman material vulkanik baik awan panas maupun lahar adalah Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit yang termasuk wilayah Desa Pronojiwo; Dusun Urip di Desa Sumber Urip, Dusun Kamar A dan Dusun Umbulandi di Desa Supit Urang. Dua dusun yaitu Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit merupakan dusun yang terdekat dengan pusat letusan yang berlokasi +- 9 km dari puncak G. Semeru. Sungai - sungai yang harus di waspadai karena ancaman awan panas maupun lahar yaitu Sungai Besuk Bang, Sungai Besuk Kobokan dan Sungai Besuk Kembar. Potensi ancaman tersebut semakin tinggi oleh keberadaan aktifitas penambangan pasir G. Semeru di Dusun Supit dan Dusun Rowo Baung. Selanjutnya Kepala Badan meminta kepada bagi masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas tentang letusan G. Semeru, tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 Km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas dan tidak mendekati Puncak Mahameru selain itu untuk kegiatan pendakian ke Puncak G. Semeru dibatasi sampai wilayah Kalimati dan pesawat penerbangan yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak bahaya abu letusan.

Bagikan Ini!