Proyek Ketenagalistrikan 3,2 GW Diresmikan, Presiden Prabowo: Hasil Kerja Putra-Putri Bangsa
Proyek Ketenagalistrikan 3,2 GW Diresmikan, Presiden Prabowo: Hasil Kerja Putra-Putri Bangsa
SUMEDANG - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, meresmikan sejumlah proyek strategis di bidang ketenagalistrikan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Jawa Barat. Proyek-proyek kelistrikan dengan total kapasitas lebih dari 3,2 Gigawatt (GW) ini mampu melistriki ratusan ribu rumah dan menurunkan emisi hingga lebih dari 1 juta ton CO2 pertahun.
Presiden Prabowo pada arahannya menyampaikan bahwa proyek-proyek kelistrikan yang diresmikan hari ini adalah hasil kerja dari putra-putri Indonesia. Presiden Prabowo meyakini bahwa Indonesia akan mencapai swasembada energi dalam waktu dekat.
"Energi saya kira dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi juga dalam waktu yang tidak lama. Karena itu saya ucapkan terima kasih, penghargaan kepada semuanya, juga kawan-kawan kita di 26 titik (peresmian)," ujar Presiden di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Menteri ESDM menyampaikan, dari total 3,2 GW pembangkit yang diresmikan, sebagian besar atau 89 persen bersumber dari energi bersih, yakni gabungan dari energi terbarukan dan gas. Pembangunan pembangkit energi bersih dilakukan sebagai upaya transisi energi.
"Dari total 3,2 gigawat tersebut 89 persen itu adalah energi bersih. Ini adalah gabungan antara gas kemudian energi terbarukan. Kenapa ini kita lakukan secara terus menerus? Karena ini dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi komitmen Pak Presiden baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk Indonesia melakukan transisi energi dari energi fosil PLTU kepada energi baru terbarukan," ungkap Bahlil.
Resmikan Proyek Pembangkit Energi Bersih
Salah satu proyek kelistrikan yang diresmikan adalah PLTA Jatigede. PLTA yang menjadi lokasi peresmian proyek strategis kelistrikan ini dibangun di Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Sebagai salah satu proyek unggulan dalam program percepatan infrastruktur energi, pembangkit ini berkapasitas 110 MW (2x55 MW) dan mampu melistriki lebih dari 71.923 rumah, mengurangi emisi CO2 sebesar 415.800 ton pertahun, serta menyerap 485 orang tenaga kerja lokal.
Proyek lainnya yang juga diresmikan hari ini adalah PLTA Asahan III berkapasitas 174 MW (2x87 MW), yang terletak di hulu sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. PLTA Asahan III ditargetkan dapat melistriki lebih dari 113.769 rumah dan mengurangi emisi CO2 sebanyak 688.610 ton pertahun. Pembangunan proyek pembangkit energi bersih ini menyerap 1.952 orang pekerja lokal dan melibatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) setempat. Proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional bagi Indonesia dalam pengembangan EBT dan menjadi Proyek Pembangunan PLTA tercepat.
Selain dua PLTA terintegrasi tersebut, Presiden juga meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mendukung pemanfaatan 100 persen energi hijau di IKN. PLTS ini berkapasitas 50 MW Alternating Current (MWac) atau 72 Megawatt Peak (MWp) dan dilengkapi teknologi Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10,32 MWh.
PLTS ini dirancang untuk mendukung beban puncak Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berkisar antara 7-10 MW, sehingga memastikan keberlanjutan pasokan energi bersih untuk wilayah IKN dan sistem interkoneksi Kalimantan. Dalam pembangunannya, PLTS IKN mampu menyerap 502 orang pekerja lokal dan melibatkan berbagai UMKM di sekitar lokasi proyek. PLTS IKN mampu menghasilkan 92,8 Gigawatt Hour (GWh) energi hijau pertahun dan mengurangi emisi CO2 hingga 44.000 ton pertahun.
Selain ketiga pembangkit listrik ini, Presiden Prabowo secara keseluruhan meresmikan 26 pembangkit listrik, yang berlokasi di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Selain itu, Presiden juga meresmikan pembangunan 11 proyek Transmisi 739,71 Kms dan Gardu Induk sebesar 1.740 MVA. (DKD)
Bagikan Ini!