Program BPBL Terangi 14.307 Rumah Tangga Tidak Mampu di Jawa Barat

Sabtu, 17 Juni 2023 - Dibaca 1185 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 254.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 17 Juni 2023

Program BPBL Terangi 14.307 Rumah Tangga Tidak Mampu di Jawa Barat

Melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Pemerintah cq. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali hadir memberikan bantuan penerangan listrik gratis untuk 14.307 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Barat. Program BPBL ini merupakan wujud hadirnya Negara di tengah masyarakat tidak mampu yang membutuhkan bantuan penerangan listrik.

"Program BPBL hadir di seluruh Indonesia, tak terkecuali Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2022 lalu, sebanyak 14.307 rumah tangga tidak mampu mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Kementerian ESDM. Dari jumlah tersebut, 2.129 sambungan rumah tangga berasal dari Kabupaten Bandung Barat yang tersebar di 11 kecamatan,"ujar Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar sesaat sebelum Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Barat di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/06).

Wanhar menyebutkan, melalui Program BPBL masyarakat akan mendapatkan bantuan pemasangan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.

Pemberian Bantuan Pasang Listrik Baru (BPBL) kepada masyarakat tidak mampu merupakan upaya Pemerintah untuk memberikan bantuan penerangan listrik kepada masyarakat yang tidak mampu. Program ini merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan terhitung hingga 31 Desember 2022, capaian Program BPBL sebanyak 80.183 rumah tangga dari target 80.000 rumah tangga yang tersebar di 22 Provinsi.

"Pada tahun 2023 ini, program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Direncanakan Provinsi Jawa Barat akan mendapat alokasi sebesar 19.430 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini," lanjut Wanhar.

Menambahkan yang disampaikan Wanhar, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Rian Firmansyah mengatakan, besarnya manfaat yang diterima masyarakat dari program ini maka Komisi VII DPR RI akan menambahkan penerima manfaat Program BPBL ini.

"Ada beberapa evaluasi terhadap program ini, antara lain penambahan kuota BPBL dari 80.000 menjadi 125.000 dan untuk daya listrik naik dari 450 VA menjadi 900 VA. Semoga menjadi lebih bermanfaat," kata Rian.

Rian menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk mewujudkan program ini yang sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mampu ini.

"Masyarakat kita bantu karena mereka tidak tahu jalur-jalur birokrasi untuk menyampaikan kebutuhannya. Dengan kerja sama yang baik antara aparat desa, kades, camat, dan dengan kolaborasi yang baik, maka terwujud program dari dana APBN yang bermanfaat dan tepat sasaran"pungkas Rian.

Sementara itu, masih di acara yang sama, mewakili Bupati Bandung Barat Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Achmad Fauzan Azima menyampaikan terima kasih atas Program BPBL untuk masyarakat Bandung Barat.

"Semoga program ini dapat mendukung program "Bandung Barat Caang (Terang)" yang sedang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat," tutur Achmad Fauza.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Barat Susiana Mutia menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung Program BPBL, menurutnya melalui program ini taraf hidup dan perekonomian masyarakat diharapkan akan dapat meningkat.

"Program BPBL merupakan bukti kontribusi PLN meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat lebih baik dan untuk itu PLN siap menjadi penggerak di bidang ketenagalistrikan dan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mencapai Rasio Elektrifikasi 100%,"ujar Susi.

Tak Dipungut Biaya

Tini (50) warga Desa Cikahuripan, sedang mengasuh cucunya ketika Tim ESDM menyambangi rumahnya. Ia bercerita selepas anak pertamanya meninggal, ia mesti merawat ketiga cucunya dan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, ibu dua anak ini mengandalkan anak bungsunya yang bekerja sebagai satpam. Ekonomi yang sulit membuatnya mesti menyalur listrik.

"Selama belasan tahun nyalur listrik ke emak. Makasih, jeung teh udah dikasih listrik. Tadinya belum punya listrik, ini dikasih, terima kasih," kata Tini yang menjadi salah satu penerima manfaat Program BPBL.

Ketika ditanya apakah dipungut biaya untuk program ini, dengan tegas Tini menjawab, "Enggak. Ini gratis."

Hal senada dikatakan tetangga sebelah Tini, Juariah (49) yang juga menerima bantuan Program BPBL. Ibu yang sehari-hari ia bekerja sebagai buruh kebun bersama suaminya ini mengatakan bahwa Program BPBL tidak dipungut biaya.

"Makasih pada pemerintah yang udah ngasih bantuan listrik gratis," tuturnya sambil tersenyum.

Selama ini Juariah menyalur listrik di rumah orang tuanya. Ia mengatakan kendala yang dihadapi saat menyalur.

"Sering mati lampu kalau banyak pemakaian," ujarnya. Juariah bersyukur menerima bantuan pemasangan instalasi listrik gratis. (AMH/MAR/SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Bagikan Ini!