Produk Pelayanan Publik Badan Geologi, MAGMA Indonesia, Masuk Kedalam Top 99 KIPP 2017
BANDUNG - Dalam rangka meningkatkan pelayanan instansi pemerintah
kepada masyarakat maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan RB) mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) di antara instansi-instansi pemerintahan di seluruh
Indonesia. Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan jenis pelayanan
publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau
adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kompetisi ini diadakan setiap tahun dan
diharapkan dapat menjadi pemicu lahirnya inovasi-inovasi dari instansi
pemerintahan di Indonesia sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi
semakin baik.
Pada KIPP 2017, panitia pelaksana (http://sinovik.menpan.go.id/)
mencatat terdapat 3054 inovasi yang didaftarkan. Pada seleksi tahap
awal, yang lolos persyaratan jumlahnya menjadi 1373 inovasi. Pada
seleksi tahap selanjutnya, berdasarkan penilaian Tim Independen yang
berdasar pada kriteria inovasi yang telah ditetapkan, terpilihlah 99
inovasi terbaik (Top 99). MAGMA Indonesia adalah 1 (satu) di antara 4
(empat) inovasi yang didaftarkan Badan Geologi pada KIPP 2017 yang masuk
ke dalam Top 99 inovasi terbaik di Indonesia.
Kompetisi ini
belum selesai, direncanakan pada 21 April 2017, Badan Geologi dengan
inovasi MAGMA Indonesia-nya akan mengikuti seleksi tahap akhir pemilihan
Top 40 inovasi terbaik di Kantor Kemenpan RB. Pada seleksi tahap akhir
ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Kepala
Badan Geologi, diundang oleh Kemenpan RB utk mendampingi Tim Inovator,
untuk memberikan dukungan sekaligus menunjukkan komitmen nyata bahwa
inovasi MAGMA Indonesia dapat dijamin keberlanjutannya.
MAGMA Indonesia, singkatan dari Multiplatform Application for Geohazard
Mitigation and Assessment in Indonesia, adalah sebuah sistem teknologi
informasi yang diinisiasi, dirancang, disupervisi, dibangun, dan
dikembangkan secara mandiri 100% oleh PNS Badan Geologi tanpa
menggunakan biaya APBN khusus. Lahirnya MAGMA Indonesia dilatarbelakangi
oleh tingginya potensi ancaman bencana geologi di Indonesia yang
bersumber dari 127 gunungapi aktif yang dapat meletus kapan saja dan
dapat berdampak di darat (masyarakat dan infrastruktur) maupun di udara
(penerbangan), 3 lempeng tektonik dan sesar di darat yang dapat
mengakibatkan gempabumi dan dapat disertai tsunami, dan topografi berupa
lereng yang curam dan tingginya curah hujan yang dapat mengakibatkan
terjadinya gerakan tanah. Ironinya, kapasitas dan pengetahuan masyarakat
Indonesia akan potensi bencana geologi di sekitarnya rata-rata masih
relatif rendah.
Oleh Karena itu, MAGMA Indonesia hadir dengan
visi untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat maupun
instansi (nasional maupun internasional) berupa informasi dan
rekomendasi kebencanaan geologi yang disajikan secara realtime, cepat,
dan akurat melalui berbagai platform media yang terkoneksi internet.
MAGMA Indonesia Indonesia mulai dibangun sejak Januari 2015 dan terus
dikembangkan hingga saat ini dengan milestone/perencanaan yang jelas dan
terukur. Saat ini MAGMA Indonesia sudah dapat melayani masyarakat
melalui aplikasi Web (dapat diakses di portal https://magma.vsi.esdm.go.id) maupun melalui aplikasi telepon pintar/smartphone Android (aplikasinya dapat diunduh di Google Play Store https://play.google.com/store/apps/details?id=com.magma.pvmbg.magmaindonesia).
Informasi dan rekomendasi yang disajikan MAGMA Indonesia meliputi 4
(empat) matra kebencanaan, di antaranya gunungapi, gempabumi, tsunami,
dan gerakan tanah.
Fitur-fitur yang disajikan aplikasi MAGMA Indonesia sangat lengkap,
padat dan mudah dipahami masyarakat awam. Untuk kebencanaan gunungapi,
fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah:
- Informasi
data pengamatan visual dan instrumental, tingkat aktivitas (status), dan
rekomendasi gunungapi (Volcanic Activity Report/VAR),
- Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunungapi, maupun
- Informasi abu vulkanik gunungapi untuk keselamatan penerbangan (Volcano Observatory Notice for Aviation/VONA).
Untuk kebencanaan gempabumi dan tsunami, fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah:
- Informasi kejadian dan tanggapan gempabumi beserta analisis dan rekomendasinya, dan
- Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempabumi. Untuk kebencanaan gerakan tanah, fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah (a) Informasi kejadian dan tanggapan gempabumi beserta analisis dan rekomendasinya, dan (b) Peta Potensi maupun Zona Kerentanan Gerakan Tanah. Selain fitur-fitur kebencanaan geologi tersebut, fitur lainnya yang disediakan adalah Press Release (Siaran Pers) yang menyajikan informasi periodik mengenai kejadian spesifik maupun kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan mitigasi bencana geologi lainnya. Fitur lain yang menjadikan aplikasi MAGMA Indonesia ini interaktif adalah fitur Lapor Bencana.
Fitur ini dijadikan sebagai media pelaporan kejadian bencana geologi
bagi masyarakat, pemda, maupun lainnya di sekitar wilayah bencana
(Society Reporting System/SRS). Dengan fitur Lapor Bencana, diharapkan
penanganan kebencanaan geologi dapat menjadi semakin cepat dan tepat
sasaran.
Meskipun dibangun mandiri oleh PNS Badan Geologi, teknologi yang
digunakan MAGMA Indonesia ini tidak ketinggalan dan bahkan tergolong
sudah sangat maju. Hal ini tercermin dari apresiasi nasional maupun
internasional terhadap aplikasi ini.
John Pallister, Presiden VDAP-USGS mengatakan bahwa MAGMA Indonesia
adalah aplikasi yang sangat inovatif yang tidak dimiliki semua negara
dan dapat membantu menyelamatkan jiwa dan harta benda. VAAC Darwin yang
memegang tanggungjawab dalam rekomendasi keselamatan penerbangan di
wilayah Asia Tenggara dan Australia mengatakan bahwa pekerjaan mereka
terbantu signifikan dengan adanya MAGMA Indonesia yang secara rutin
memberikan notifikasi peringatan dini (Early Warning) untuk keselamatan
penerbangan dalam bentuk VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
Apresiasi lain yang sudah diterima oleh Badan Geologi di
antaranya juga datang dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Kementerian
Perhubungan, dan lain-lain.
Aplikasi MAGMA Indonesia juga
telah muncul dalam pemberitaan nasional dan bahkan internasional,
seperti Wall Street Journal, yang menyebut bahwa teknologi mitigasi
bencana MAGMA Indonesia sudah sangat maju dan membantu banyak pihak
untuk mengurangi risiko bencana.
Terakhir, Badan Geologi memohon doa dan restu dari berbagai pihak
sehingga produk pelayanan publik MAGMA Indonesia dapat terus melaju ke
Top 40 inovasi terbaik sekaligus mengajak semua pihak untuk menggunakan
aplikasi ini dalam kesehariannya dan bersama-sama ikut serta dalam
mengupayakan mitigasi bencana geologi di Indonesia karena pada dasarnya
mitigasi bencana ada di tangan kita semua. MAGMA Indonesia, dari
Indonesia, untuk Indonesia dan Dunia!..
Bagikan Ini!