Percepat Keandalan Jelang Lebaran, Wamen ESDM Dorong Interkoneksi Listrik Kalimantan

Jumat, 21 Maret 2025 - Dibaca 1404 kali

PONTIANAK - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, meninjau Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis (20/3). Kunjungan ini bertujuan memastikan pasokan listrik tetap andal menjelang Idul Fitri 2025 serta mendorong percepatan interkoneksi sistem kelistrikan di Kalimantan.

"Kalau untuk pasokan listrik, untuk cadangan kita sekitar 38% dari konsumsi, jadi jauh di atas standar nasional," ujar Yuliot usai meninjau UP2B Kalimantan Barat.

Berdasarkan data PT PLN (Persero), Daya Mampu Netto (DMN) di Kalimantan mencapai 3.334 MW dengan Beban Puncak sebesar 2.412 MW. Dengan demikian, cadangan daya atau Reserve Margin mencapai 922 MW atau setara 38%.

PLN juga tengah mengembangkan infrastruktur kelistrikan agar dua sistem besar di Kalimantan, yakni Sistem Khatulistiwa dan Sistem Interkoneksi, dapat tersambung. Dengan interkoneksi ini, keandalan listrik di Kalimantan diharapkan semakin meningkat.

"Untuk Kalimantan Barat kita juga lagi mengembangkan infrastruktur dan kita harapkan itu nanti dengan adanya interkoneksi antar wilayah di Kalimantan akan meningkatkan cadangan daya mampu untuk Kalimantan secara keseluruhan," jelasnya.

Saat ini, kelistrikan Kalimantan Barat masuk dalam Sistem Khatulistiwa. Dalam kondisi normal, beban puncak rata-rata sebesar 481,7 MW dengan daya mampu 591,9 MW, sehingga masih memiliki cadangan sekitar 110,2 MW.

Menjelang Idul Fitri 2025, PLN memproyeksikan pada 31 Maret 2025, Kelistrikan Kalimantan Barat memiliki daya mampu sebesar 579,5 MW dan beban puncak 452 MW. Cadangan daya diperkirakan tetap aman di angka 127,5 MW.

Bagikan Ini!