Perbaikan PLTGU Priok Tak Ganggu Sistem Kelistrikan Jamali

Sabtu, 6 Oktober 2007 - Dibaca 6009 kali

Demikian laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kondisi kelistrikan Jakarta dan sekitarnya sehubungan perbaikan satu unit PLTU dan satu unit PLTG di komplek PLTGU Priok, tanggal 2 Oktober 2007.

Diuraikan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, untuk wilayah Jakarta dan Bekasi kebutuhan listrik disuplai secara khusus dari tujuh Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV dan dua pusat pembangkit tenaga listrik secara langsung yaitu PLTGU Priok (998 MW) dan PLTGU Muara Karang (940 MW) melalui jaringan 150 kV.

'Saat ini dua unit PLTGU, satu unit PLTU dan satu unit PLTG pada pusat pembangkit tenaga listrik (PLT) Priok dalam keadaan terganggu dan tidak dapat dioperasikan, sehingga menurunkan kemampuan suplai PLT Priok dari 998 MW menjadi 745 MW,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam laporannya itu.

Dalam rangka menanggulangi keterbatasan pasokan tenaga listrik tersebut, sebagian pasokan wilayah Jakarta Utara dan Bekasi dialihkan ke Gardu Induk Cibatu yang disuplai dari PLTA Cirata dan PLTA Saguling. 'Namun karena saat ini adalah musim kemarau, maka kedua PLTA tersebut hanya mampu menyuplai 300 MW,' imbuh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Keterbatasan pasokan dari pusat pembangkit tersebut di atas, telah menyebabkan kekurangan pasokan tenaga listrik untuk wilayah Jakarta dan Bekasi sebesar 100 MW. Ini hanya terjadi pada siang hari dan diperkirakan akan berlangsung sampai tanggal 5 Oktober 2007 dengan telah diselesaikannya unit-unit pembangkit yang sedang dilakukan pemeliharaan dan perbaikan.

'Untuk mengurangi dampak keterbatasan pasokan Iistrik tersebut, pihak PT PLN (Persero) akan melakukan manuver pengoperasian pembangkit, jaringan, dan gardu induk untuk meminimalkan pemadaman dan diupayakan tidak ada pemadaman mulai hari ini,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengakhiri laporannya itu.

Bagikan Ini!