Pengembangan BBN Ubah Lahan Kritis Menjadi Produktif

Minggu, 22 Maret 2009 - Dibaca 4154 kali

JAKARTA. Program pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai salah satu sumber energi alternatif yang cukup prospektif di Indonesia saat ini diarahkan kepada pemanfaatan lahan kritis di Indonesia yang mencapai 23,2 juta hektar dan tersebar di berbagai provinsi. "Dengan pemanfaatan lahan kritis tersebut untuk BBN, maka akan mengurangi lahan kritis sekaligus menghasilkan BBN yang merupakan sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sutisna Prawira saat memberikan penjelasan singkat tentang Program Pengembangan BBN di Jakarta, Selasa (17/3).Lebih lanjut Kepala Biro Hukum dan Humas ESDM Sutisna Prawira menguraikan, pengembangan BBN dengan memanfaatkan lahan kritis ini akan memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat sehingga dapat memberikan andil dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu, pembangunan juga ditujukan bagi pembangunan Desa Mandiri Energi untuk memenuhi kebutuhan energi di pedesaan.Program pengembangan BBN di Indonesia ditujukan bagi penyediaan dan pemanfaatan biofuel dalam energi mix nasional. Saat ini pengembangan biofuel di Indonesia diarahkan pada tiga produk, yaitu biodiesel, bioethanol, dan biooil (biokerosene dan pure plant oil untuk pembangkit listrik).

Bagikan Ini!