Pemerintah Bantu Pasang Listrik Gratis untuk 2.412 Warga Sumsel
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 517.Pers/04/SJI/2022
Tanggal: 10 Desember 2022
Pemerintah Bantu Pasang Listrik Gratis untuk 2.412 Warga Sumsel
Sebanyak 2.412 kepala rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan listrik gratis dari Pemerintah melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang kini sudah terpasang 100 persen. Dari angka tersebut, Kabupaten Banyuasin mendapatkan 1.131 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan.
"Saat ini masih terdapat masyarakat tidak mampu yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung karena ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga," ungkap Direktur Teknik dan Lingkungan Dwinugroho menyampaikan hal tersebut dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun Anggaran 2022 di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Jumat (9/12).
Dwinugroho menyampaikan, melihat hal tersebut, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat untuk memperoleh akses listrik melalui program BPBL ini. Program ini juga salah satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara dengan memberikan bantuan pasang baru listrik 450 VA bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar menyampaikan apresiasi atas sinergi bersama dari Pemerintah, DPR RI dan juga PT PLN (Persero). "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi program BPBL ini," ujar Yulian.
Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengatakan program BPBL ini merupakan program Presiden melalui Kementerian ESDM yang dilaksanakan oleh PLN dan diharapkan dengan program BPBL mampu untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat dengan akses listrik milik sendiri.
Ia mengatakan meskipun sudah 100 persen terlistriki namun masih terdapat desa yang belum tersambung listrik. "Masih terdapat tiga desa yang kondisinya sangat jauh dan dilindungi hutan lindung. Saya berharap agar semua terselesaikan," tegas Askolani.
Rachman (36 tahun), seorang kuli bangunan yang merupakan penerima manfaat Program BPBL menyampaikan terimakasihnya, kini ia tidak menyalur listrik lagi dari tetangga. "Saya sangat senang mendapatkan listrik gratis. Sebelumnya, listrik saya menyalur dari rumah tetangga," tuturnya.
Selain Ramli, program BPBL juga diberikan kepada Abdul Salam (33 tahun) yang selama ini menyalur dari rumah orang tuanya.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana. (AT/KO)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!