Peluang Potensi Pengembangan Biodiesel Cukup Besar
Permintaan solar, khususnya sector transportasi terus meningkat. Selain itu ada kecenderungan harganya semakin kompetitif. Sehingga jika dikembangkan secara terpadu dapat memacu perekonomian masyarakat,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada acara Simposium Biodiesel Nasional, Selasa (5/9) di Jakarta. Untuk itulah substitusi biodiesel untuk solar memiliki peluang yang cukup besar.
Bukan hanya karena peluanganya untuk menggantikan solar, peluang besar biodiesel juga disebabkan kondisi alam Indonesia. ''Indonesia memiliki beranekaragam tanaman yang dapat dijadikan sumber bahan baker biodiesel seperti kelapa sawit dan jarak pagar,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Dilain pihak juga terdapat lahan kritis cukup luas untuk dikembangkan sebagai kebun energi.
Biodiesel, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, juga memiliki kualitas mirip dengan petroleum-based biodiesel yang dapat digunakan pada kendaraan bermesin diesel tanpa perlu modifikasi, bahkan tidak mengurangi performa mesin. ''Selain itu teknologinya sudah cukup matang dan bisa ditangani langsung oleh SDM kita,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.
Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan pengembangan biofuel, termasuk di dalamnya biodiesel, merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. ''Jawaban permasalahan energi sekarang ini ada pada biofuel. Kredonya pro poor, pro job dan progrowth,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.
Meski desain pengembangan biofuel tidak akan membebani keuangan negara, menurut Menteri ESDM Purnomo, pemerintah akan menyediakan dana Rp 1 triliun pada tahun depan yang bisa disalurkan sebagai kredit kepada UKM dan Koperasi yang mengembangan biofuel. Selain itu disiapkan pula dana Rp 10 Triliun untuk pengembangan infrastruktur biofuel melalui departemen terkait.(*)
Bagikan Ini!