Menteri ESDM: Tantangan Pengamanan Obvitnas Semakin Meningkat

''Faktor keamanan akan menjadi faktor penting dan tantangan tersendiri kini dan diwaktu-waktu mendatang,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pembukaan pada acara Seminar Obvitnas di Auditorium gedung Departemen ESDM, Jakarta, Rabu (14/6).

Bagi Indonesia, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, pengamanan obvitnas sektor ESDM sangatlah penting. Pasalnya, sektor ESDM memiliki kontribusi yang besar bagi penerimaan Negara dalam APBN. ''Pengamanan obvitnas sektor ESDM dengan demikian akan mengamankan penerimaan APBN,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM tahun 2005 dari penerimaan keuangan negara yang mencapai Rp 550 triliun sebesar Rp 175 triliun diantaranya atau sekitar 30 % disumbang oleh penerimaan dari sektor ESDM. ''Baik itu dari minyak dan gas bumi maupun pertambangan,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Pengamanan obvitnas sektor ESDM, pada prinsipnya pertama dilakukan secara internal oleh perusahaan sendiri. Ke dua dikembangkan dengan melibatkan program Community Development (CD). Sedang ketiga dengan bantuan aparat keamanan. ''Namun demikian di waktu mendatang perusahaan harus bisa menangani aspek keamanan ini secara mandiri.''

Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Kelembagaan Hardi Praseyo mengungkapkan dilingkungan sektor ESDM saat ini tercatat ada 270 obvitnas. ''Masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri,'' ujar Hardi Prasetyo. Pihak Departemen ESDM selain telah membentuk Gugus Tugas Obvitnas juga telah menyiapkan blueprint pengamanan obvitnas sektor ESDM.

Hadir pada acara pembukaan seminar itu antara lain Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi Simon F Sembiring. Seminar diikuti oleh wakil dari kalangan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan, minyak dan gas bumi, energi serta asosiasi sektor ESDM. Selain itu juga diisi dengan paparan oleh KROLL dan PT Intigarda Multiguna tentang sistem pengamanan obvitnas.

Bagikan Ini!