Menteri ESDM Resmikan PLTGU Riau, Biaya Produksi Listrik Sumatera Lebih Murah dan Bersih
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 198.Pers/04/SJI/2022
Tanggal: 12 Mei 2022
Menteri ESDM Resmikan PLTGU Riau, Biaya Produksi Listrik Sumatera Lebih Murah dan Bersih
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 megawatt (MW) yang berlokasi di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau pada Kamis (12/5). Pengoperasian pembangkit dipastikan akan memperkuat keandalan pasokan listrik di sistem Sumatera, khususnya sub-sistem Riau, sekaligus mendorong biaya pokok penyediaan (BPP) listrik lebih murah dan lebih bersih.
Harga jual tenaga listrik PLTGU Riau ini adalah USD6,49 sen per kWh atau lebih rendah dari BPP setempat.
"Khusus untuk di wilayah Provinsi Riau, saat ini sudah ada tambahan sebesar 275 MW, tetapi ke depan juga bisa menjadi sentra pengembangangan PLTGU dengan melihat sumber daya energi yang ada di Provinsi Riau," ungkap Menteri Arifin
Sebagaimana diketahui, Pemerintah fokus pada upaya transisi energi. Hal ini merupakan strategi panjang seluruh bangsa di dunia untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dan mencapai Net Zero Emission (NZE), agar dapat meminimalisir perubahan iklim. Untuk itu, saat ini gas dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai jembatan menuju 100% Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menurut Menteri ESDM Indonesia masih memiliki potensi gas yang cukup banyak sekaligus menjadi komoditi energi yang penting, terutama dalam mendukung proses transisi energi.
"Emisi yang dikeluarkan dari sumber energi fosil, antara lain batubara, emisi buangnya itu dua kali lipat dibandingkan dengan gas," jelas Menteri ESDM.
Dengan beroperasinya PLTGU Riau, daya mampu sistem kelistrikan Sumatera akan meningkat menjadi 7.266 MW dengan beban puncak mencapai 6.823 MW, sehingga cadangan sistem kelistrikan Sumatera menjadi 443 MW. PLTGU Riau sendiri dikembangkan oleh PT Medco Racth Power Riau, anak usaha patungan antara PT Medco Power Indonesia bersama RATCH Group Public Company Limited.
"Harus diupayakan, harus bisa menciptakan demand-demand baru agar kita bisa memenuhi kapasitas nasional seoptimum mungkin. Sehingga utilisasinya bisa maksimum," terang Menteri Arifin
Selanjutnya, Menteri ESDM juga menekankan pentingnya harga energi yang terjangkau, selain untuk kepentingan masyarakat, juga untuk kepentingan industri.
"Dengan harga energi listrik yang kompetitif akan
memberikan dorongan invetasi masuk ke dalam negeri, ini yang penting. Untuk
itu, jangan lupakan untuk selalu meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian
pembangkit " sambung Menteri ESDM.
Kapasitas listrik yang dihasilkan oleh PLTGU Riau ini dapat melistriki sekitar 360 ribu pelanggan Rumah Tangga dengan daya 900 VA. Tak hanya perkuat pasokan listrik, pembangunan PLTGU ini juga disebut lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih kecil.
"Saya berharap Medco Ratch Power bisa mengoperasikan proyek ini dan menjaga pembangkit listrik ini dengan sebaik-baiknya," pungkas Menteri Arifin.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan, pengoperasian pembangkit yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dalam penyediaan listrik nasional.
"Ini merupakan hari bersejarah, di mana kita semua dalam proses tiga tahun ini telah bersama-sama dan berkolaborasi hingga pembangunan PLTGU telah berhasil dituntaskan dan kini bisa beroperasi," ujar dia.
Hadirnya PLGTU ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
"PLTGU ini beroperasi tentu listrik semakin andal
dan berkualitas. Itu artinya PLN semakin siap menyambut masuknya investor dan
siap memenuhi peningkatan konsumsi listrik masyarakat ke depan,"
terangnya.
Darmawan juga menyatakan kesiapan PLN untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk mendukung kemajuan daerah. "Baik itu pembangunan kawasan ekonomi baru, industri baru, atau juga kawasan industri khusus yang ada dalam perencanaan Provinsi Riau," tambah Darmawan.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyambut baik beroperasinya PLTGU Riau. Ia meyakini kebutuhan listrik di daerahnya akan terus meningkat seiring pembangunan yang dilakukan di daerahnya.
"Pemerintah provinsi Riau memang memiliki target setiap tahunnya untuk membangun infrastruktur kelistrikan agar dapat menerangi desa di seluruh wilayah Privinsi Riau. Kami mengharapkan peremisn PLTGU ini dapat menjadi momen strategis bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Komponen Dalam Negeri Dioptimalkan
Berdiri di atas lahan seluas 9,1 hektar, PLTGU Riau masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Dengan investasi sekitar USD290 juta, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di proyek ini mencapai 34% serta mampu membuka lapangan kerja bagi sekitar 2.072 tenaga kerja Indonesia dan 47 warga negara asing. (RZ)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!