Menneg BUMN Sofyan Djalil Lakukan Pemancangan Tiang Pancang PLTU Pelabuhan Ratu

Selasa, 11 September 2007 - Dibaca 10927 kali

Hadir pada acara tersebut antara lain Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral J Purwono, Gubernur, Ketua DPRD, dan Muspida Provinsi Jawa Barat, Komisaris Utama, Direktur Utama beserta jajaran Direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN Persero).

Selain itu hadir General Manager, Direksi anak perusahaan PLN, Bupati, Ketua DPRD, dan Muspida Kabupaten Sukabumi, Dirut Perusahaan dan Konsorsium Proyek PLTU 2 Jawa Barat, Pelabuhan Ratu (Shanghai Electric Group Corp. Ltd dan Maxima Infrastruktur) dan tokoh agama serta masyarakat setempat.

Pengadaan PLTU Pelabuhan Ratu dilakukan melaui lelang umum atau tender terbuka untuk mengatasi krisis listrik dalam sistem Jawa- Bali dan sistem Jawa Barat pada khususnya. Produk pembangkit ini nantinya akan disalurkan melalui Transmisi 150 KV, melalui Gardu Induk (GI) Cibadak Baru dan GI Lembur Situ, serta untuk penambahan daya listrik Kota Pelabuhan Ratu dan sekitarnya melalui saluran distribusi 20 KV.

Acara Ground breaking ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak EPC (Engineering, Producement & Construction) Pembangunan PLTU 2 Jabar-Pelabuhan Ratu dengan kapasitas 3x350 MW antara PT PLN dengan konsorsium Shanghai Electric Group Co Ltd-Maxima Infrstruktur pada tanggal 7 Agustus 2007.

Biaya atau investasi proyek ini mencapai sebesar US$ 566,9 dan Rp 2,2 triliun. Pendanaan terdiri dari pendanaan PT PLN sebesar 15 persen yang bersumber antara lain dari Global Bond & Export Credit, sedangkan 85 persen lainnya akan didanai melalui Suplliers Credit.

Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW yang didasarkan pada Perpres no. 71 Tahun 2006. Proyek PLTU 2 Jawa Barat merupakan proyek PLTU terbesar dalam Program Percepatan Proyek 10.000 MW dan direncanakan selesai dalam waktu 30 bulan untuk Unit I, selanjutnya berturut-turut 3 bulan dan 6 bulan kemudian untuk masing-masing Unit 2 dan Unit 3, sehingga diharapkan Unit I dapat beroperasi pada Bulan Februari 2010.

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan batubara pada proyek-proyek PLTU Program EPC tersebut yang berlokasi di Pulau Jawa, telah ditandatangani kontrak pembelian batubara dengan beberapa pemasok batubara untuk 8 lokasi PLTU sebagai berikut:
PLTU Suralaya Baru (1x625 MW),PLTU Labuan (1x315 MW),PLTU Indramayu (1x330 MW),PLTU Paiton Baru (1x660 MW),PLTU Teluk Naga (1x315 MW),PLTU Pacitan (2x350 MW),PLTU Pelabuhan Ratu (3x350 MW),PLTU Rembang (2x315 MW). Total volume kebutuhan batubara sebanyak 15.240.000 ton per tahun.

Beberapa manfaat dan keunggulan yang dapat diperoleh dari pembangunan PLTU Ini antara lain adalah meningkatkan kehandalan dan mutu penyediaan listrik, meningkatkan perekonomian rakyat, meningkatkan pendidikan masyarakat, pemberdayaan masyarakat melalui Program Bina Lingkungan (Comdev),mendukung visi 75-100,memanfaatkan potensi batubara kalori rendah,menekan harga pokok produksi.

Bagikan Ini!