Kementerian ESDM Gelar Diseminasi HEESI 2023

Kamis, 11 Juli 2024 - Dibaca 1446 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 367.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 11 Juli 2024

Kementerian ESDM Gelar Diseminasi HEESI 2023

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM telah menerbitkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia (HEESI) 2023. Buku ini berisi data energi dan perekonomian Indonesia dari tahun 2013 hingga 2023, termasuk estimasi kebutuhan energi setiap sektor. Data ini dihimpun dari berbagai sumber seperti unit teknis Kementerian ESDM, Kementerian/Lembaga lain, serta publikasi dari berbagai stakeholder.

"Setelah buku ini selesai, saya ingin mengajak lebih jauh lagi supaya data tersebut dimanfaatkan, dianalisa, dan dikembangkan sehingga kita dapat bekerja lebih efisien dalam pelayanan kepada masyarakat," ujar Sekretaris Jenderal ESDM Dadan Kusdiana saat memberikan sambutan pada kegiatan Diseminasi HEESI 2023, Kamis (11/7), di Jakarta.

Data HEESI 2023 menunjukkan bahwa suplai energi Indonesia pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 1,55% dari tahun sebelumnya, mencapai 1.853 juta BOE, tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Suplai energi fosil seperti produk minyak bumi dan batubara sedikit menurun dari tahun sebelumnya, sementara produk gas bumi dan energi baru terbarukan (EBT) masing-masing meningkat sebesar 3% dan 13,8%.

Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM, Chrisnawan Anditya, menjelaskan adanya perubahan terkait revisi data produksi dan pemanfaatan gas bumi. "Sebelumnya data dihitung berdasarkan supply side, sekarang untuk data gas bumi pemanfaatannya sudah menggunakan demand side, memperhitungkan efisiensi yang bisa dilakukan," ungkap Chrisnawan.

Di sisi permintaan energi, konsumsi energi meningkat sebesar 6,29%, mencapai 1.220 juta BOE, juga tertinggi dalam enam tahun terakhir. Pada tahun 2023, sektor industri memiliki porsi tertinggi dalam permintaan energi per sektor, yaitu 45,60%, diikuti sektor transportasi 36,74%, rumah tangga 12,35%, komersial 4,44%, dan sektor lainnya 0,87%. Dominasi sektor industri dalam permintaan energi dipicu oleh penyerapan konsumsi batubara dan gas bumi di sektor industri.

"HEESI juga digunakan sebagai dasar oleh IEA dan APEC, sehingga data yang telah dipublikasikan ini juga dimanfaatkan secara internasional," tutup Chrisnawan.

Penyediaan data statistik energi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu menjadi sangat penting untuk mendukung kebijakan dan strategi dalam sektor energi. Kegiatan diseminasi HEESI 2023 diharapkan dapat menjadi wadah untuk diskusi aktif dan menghasilkan masukan-masukan yang nantinya dapat meningkatkan kualitas publikasi HEESI di masa mendatang. (ARN)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama


Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!