Kejar Target Produksi Minyak, Wamen ESDM Tinjau Sumur Padang Pancuran Jambi Merang

Rabu, 31 Desember 2025 - Dibaca 115 kali

JAMBI - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot melakukan kunjungan kerja ke sumur eksplorasi Padang Pancuran yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang pada Selasa (30/12). Kunjungan ini merupakan langkah nyata dalam mengejar target produksi minyak nasional sebesar 900 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2029.


Wamen Yuliot mengungkapkan bahwa peningkatan produksi ini memerlukan kerja keras kolektif mengingat posisi produksi minyak saat ini masih berada di angka 605 ribu bph. "Berarti kita harus meningkatkan sekitar 50 persennya. Kita harus bahu-membahu bagaimana target produksi ini bisa kita lakukan percepatan," ujar Yuliot ketika meninjau sumur PPC-001 di Jambi.


Berdasarkan laporan dari Pertamina Sub Holding Upstream atau PHE, Yuliot menyampaikan, terkait teknis di lapangan yang difokuskan pada struktur Padang Pancuran, menunjukkan hasil yang positif. Dari uji produksi yang dilakukan, sumur tersebut memiliki potensi mencapai 1.730 bph. Dengan potensi yang besar tersebut, diharapkan sumur-sumur lain di Wilayah Kerja Jambi Merang juga bisa memberikan tambahan produksi signifikan bagi produksi migas nasional.


Yuliot juga menegaskan, bahwa Kementerian ESDM berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan menyederhanakan regulasi terkait hulu migas dan memfasilitasi demi mendorong geliat industri hulu migas nasional, baik dari sisi kerja sama, teknik produksi, bagi hasil, maupun dengan fleksibilitasnya.


"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini merupakan bagian peningkatan ketahanan energi secara nasional, kemandirian energi nasional, sehingga ketergantungan kita terhadap impor bisa kita kurangi," pungkasnya.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, mengatakan bahwa Sumur Padang Pancuran merupakan salah satu dari discovery eksplorasi PHE yang terbesar pada tahun 2024 yang diproduksikan tahun ini.


"Kalau kita melihat proses eksplorasi sampai ke produksi, normalnya itu membutuhkan waktu lima tahun. Tapi kami berkomitmen ketika ada discovery, dari Pertamina kita arahkan bagaimana caranya ketika kita menemukan lapangan baru, kita menemukan reservoir yang baru, dan apabila kita mempunyai fasilitas yang terdekat, kita usahakan untuk segera diproduksikan," tuturnya.


Awang mengungkapkan, dari pengeboran satu sumur di Padang Pancuran membuahkan hasil yang menggembirakan, dimana per tanggal (23/12) sudah on stream dengan produksi minyak sebesar 451 bph. Selanjutnya PHE akan melanjutkan dengan pengeboran-pengeboran sumur lainnya.


"Kita sedang menyusun POD yang insyaallah di tahun 2026 akan selesai, setelah itu akan kita lanjutkan dengan pemboran-pemboran berikutnya. Dan kalau kita bicara dengan teman-teman subsurface eksplorasi, Padang Pancuran eksplorasi tidak cukup dengan PPC-001. Insyaallah dari seismik nanti akan ada appraisal berikutnya yang akan membuka kotak Pandora di tutupan-tutupan yang lain," tandasnya.(KA/DAN)

Bagikan Ini!