Kaban Geologi: Warisan Geologi Bisa Jadi Dasar Pengembangan Geopark

Kamis, 26 September 2024 - Dibaca 469 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 538.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 26 September 2024

Kaban Geologi: Warisan Geologi Bisa Jadi Dasar Pengembangan Geopark

Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid secara resmi membuka The 5th Regional Geoheritage Conference Symposium di Makasar, Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, Wafid menegaskan bahwa Badan Geologi terus menginisiasi pengembangan geopark, khususnya program pengembangan dan konservasi warisan geologi, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

"Konferensi Geoheritage Regional ke-5 merupakan kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, yang diwakili oleh Badan Geologi dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, bersama dengan Departemen Mineral dan Geosains Malaysia (JMG) dan UGGp Maros-Pangkep. Ini adalah peluang bagus untuk berbagi wawasan dan pengalaman dengan rekan-rekan di bidang geoheritage dan geopark," ujar Wafid saat membuka konferensi, Senin (23/9).

Wafid berharap konferensi ini dapat memperkuat kemitraan antar negara-negara di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik, yang telah terjalin selama beberapa dekade. "Dengan menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan dan upaya kolaboratif, konferensi ini berpotensi membuka jalur baru bagi pengelolaan geopark berkelanjutan, eksplorasi ilmiah, dan pengembangan masyarakat. Pada akhirnya, dengan jaringan kerja sama yang kuat antar geopark di Indonesia, kami dapat berkontribusi terhadap kemajuan pengetahuan geologi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal," harap Wafid.

Lebih lanjut, Wafid menyampaikan bahwa Kementerian ESDM telah melakukan berbagai inisiatif yang selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Geopark. Khususnya, terkait program pengembangan dan konservasi warisan geologi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. "Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geo-heritage), penetapan warisan geologi dapat menjadi dasar bagi pengembangan geopark," tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan di geopark di berbagai lokasi telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa dalam melibatkan berbagai sektor, terutama melalui pariwisata berkelanjutan.

Konferensi dengan tema "How the Rocks Connect Us--Geoheritage for Sustainable Development" ini diadakan untuk mendukung perlindungan, pengelolaan, dan pengembangan berkelanjutan geoheritage di kawasan lindung dan geopark.

"Beberapa tujuan Konferensi Regional Geoheritage ke-5 antara lain memperkuat aktivitas dan kolaborasi terkait warisan geologi di kawasan Asia-Pasifik, meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian, serta meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat mengenai pentingnya mempromosikan situs geoheritage sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan.

"Kami akan berbagi pengalaman dan strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini secara efektif dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya yang berkaitan dengan faktor geologi. Warisan geologi dapat memberikan wawasan penting mengenai perubahan iklim di masa lalu, sehingga membantu kita dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan," tambah Wafid.

Sementara itu, Kepala Pusat Survei Geologi Edy Slameto menjelaskan bahwa acara ini mencakup beberapa agenda, di antaranya Geoheritage dan Geopark Workshop pada 23-24 September, Simposium Geoheritage Conference dan Geoheritage serta Geopark Exhibition pada 25-26 September, yang ditutup dengan Field Trip dari Geoheritage Conference pada 27 September.

Edy menambahkan, konferensi ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang kuat antar negara di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. "Kami berharap penguatan kerja sama jejaring antargeopark ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat lokal," tutupnya. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!