Indonesia Tekankan Integrasi Sistem Online dalam Digitalisasi Energi pada Pertemuan G20

Kamis, 5 November 2020 - Dibaca 1582 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 339.Pers/04/SJI/2020

Tanggal: 5 November 2020

Indonesia Tekankan Integrasi Sistem Online dalam Digitalisasi Energi pada Pertemuan G20

Berbicara tentang efisiensi energi, Indonesia saat ini berfokus pada integrasi sistem online dalam digitalisasi energi. Dalam mengukur kinerja efisiensi energi, Indonesia telah memulai pada sektor service/komersial yang memberikan kontribusi pada 45% GDP dan menyumbang konsumsi energi final sebesar 6%.

"Pemilihan peralatan End-Use yang efisien dan demand side management memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kinerja efisiensi energi di Indonesia," ungkap Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi pada pertemuan virtual G20 Energy End-Use Data and Energy Efficiency Metrics Initiative yang diselenggarakan oleh ADEME dan International Energy Agency, Kamis (29/10).

Pandemi Covid-19 diakui telah mengubah perilaku keseharian masyarakat yang diantaranya telah mendorong peningkatan penjualan barang melalui e-commerce selama bulan Februari hingga April 2020. "Penerapan digitalisasi, tentunya telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan akan menjadi gaya hidup baru," ujar Agus kepada 72 perwakilan negara yang hadir.

Implikasi dari kebiasaan baru berbasis online digital dan tekanan ekonomi ini, tidak hanya mempengaruhi konsumsi energi di sektor komersial saja, namun telah mengubah preferensi masyarakat dan pengguna energi secara lebih luas akan pemilihan peralatan penggunaan energi. "Meningkatnya belanja online di indonesia, akan mempermudah untuk pendataan peredaran peralatan dengan energi efisien," kata Agus.

Agus mengungkapkan, langkah konkrit yang ditempuh untuk meningkatkan pengelolaan data yang lebih baik dengan pembangunan Sistem pelaporan online energi, integrasi system to system, serta dukungan yang besar di bidang big data e-commmerce, industri dan energi untuk membantu menganalisis penggunaan energi dan mengidentifikasi peluang efisiensi energi di sektor tersebut dilengkapi dengan survei end-use energi yang dibina oleh IEA akan memudahkan untuk melihat indikator pemanfaatan energi terutama konservasi energi sebagai pendukung penyusunan rekomendasi langkah-langkah efisiensi energi dan kebijakan transisi energi.

"Tujuan tersebut selaras dengan fokus G20 hari ini yaitu "Rethinking end use data collection in the light of the global health crisis" yang bertujuan memberikan dampak pada pengelolaan data end-use yang vital dalam pengambilan kebijakan energi yang tepat," tutup Agus. (KO)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!