Indonesia-Jerman Adakan Lokakarya Teknologi Energi Bersih

Senin, 27 Agustus 2007 - Dibaca 5836 kali

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 100 peserta para peneliti dari BPPT, LIPI, perguruan tinggi serta peneliti dilingkungan Balitbang Departemen ESDM dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Senin (27/8) di Jakarta. Hadir pada acara pembukaan tersebut antara lain Mrs Andrea Heyn, Konselor Sains, Teknologi dan Lingkungan, Kedubes Republik Federal Jerman, Makmur Widodo, Dubes RI untuk Jerman, Kepala Balitbang ESDM Neny Sri Utami serta beberapa pejabat dilingkungan Departemen ESDM.

'Indonesia concern pada lingkungan. Oleh sebab itu perhatian bagi pengembangan teknologi energi bersih menjadi sangat penting,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan. Terlebih lagi Indonesia adalah penandatangan Kyoto Protocol. Oleh sebab itu Indonesia juga aktif terlibat dalam upaya-upaya menekan emisi CO2 yang kini telah menjadi perhatian masyarakat dunia akibat terjadinya perubahan iklim.

Energi bagi Indonesia, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, menjadi pendorong roda perekonomian. Sebagaimana terjadi di sejumlah negara berkembang yang lain, energi telah berperan sebagai pendorong perubahan dari ekonomi berbasis pertanian ke industri.

Secara umum negara berkembang memasok emisi CO2 serta efek gas rumah kaca yang tergolong tinggi. Ini tidak terlepas dari peranan konsumsi energi yang cukup tinggi guna mendorong pertumbuhan energi. 'Disatu pihak energi menjadi pendorong ekonomi, namun disisi yang lain penyumbang emisi. Untuk itulah penurunan emisi menjadi perhatian kita,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Bagikan Ini!