Gali Potensi Kerja Sama, Tim Teknis Kementerian ESDM Berkunjung ke India

Senin, 8 Mei 2017 - Dibaca 2006 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 00062.Pers/04/SJI/2017
Tanggal: 8 Mei 2017

Gali potensi kerja sama, Tim Teknis Kementerian ESDM Berkunjung ke India

Dalam rangka menindaklanjuti The First Indonesia-India Energy Forum pada tanggal 20 April 2017 di Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menugaskan Tim Teknis Kementerian ESDM untuk melaksanakan kunjungan kerja ke India pada tanggal 2-6 Mei 2017.

"Tim Teknis Kementerian ESDM bertugas melakukan menggali potensi kerja sama di sektor ESDM dan penilaian lapangan terhadap kemampuan serta kapasitas fasilitas pengolahan energi yang dimiliki India," ujar Menteri Jonan.

Tim Teknis Kementerian ESDM terdiri atas 3 tim yaitu tim minyak dan gas (migas), tim mineral dan batubara (minerba), dan tim Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta ketenagalistrikan. Anggota Tim Teknis Kementerian ESDM terdiri atas perwakilan dari Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM, PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) dan PT Adaro Indonesia. Turut mendampingi selama kegiatan berlangsung pejabat Fungsi Ekonomi KBRI New Delhi. Tim Teknis Kementerian ESDM dipimpin oleh Kepala Badan Litbang ESDM, F.X. Sutijastoto.

Selama berada di India, Tim Teknis Kementerian ESDM melakukan kunjungan lapangan ke Panipat Refinery dan Petrochemical Complex di Haryana, Central Mine Planning & Design Institute (CMPDI) dan Central Coal Field India Limited di Ranchi, dan Central Institute of Mining and Fuel Research (CIMFR) di Dhanbard, serta National Thermal Power Cooperation (NTPC) di Dadri. Selain itu, Tim Teknis Kementerian ESDM juga melakukan pertemuan dengan Gas India Limited (GAIL), ONGC Videsh Limited (OVL), Indian Oil Corporation Ltd. dan Petronet LNG Limited (PLL), para perusahaan dan investor India di sektor ESDM (17 perusahaan), serta Ministry of Petroleum and Natural Gas of India.

"Pokok-pokok penting hasil kunjungan lapangan dan pembahasan Tim Teknis Kementerian ESDM dengan mitra terkait di India telah dilaporkan dalam pertemuan bilateral yang dipimpin oleh Menteri Power, Coal and Renewable Energy India, Piyush Goyal," tutur Sutijastoto.

Beberapa potensi kerja sama yang dihasilkan dari kunjungan Tim Teknis Kementerian ESDM tersebut, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Bidang Migas
a. Kerja sama pembangunan Grass Root Refinery (GRR) Bontang Project dan Petrochemical Complex dengan Panipat Refinery.

b. Di bidang eksplorasi dan produksi (E&P) minyak, pihak India dalam hal ini OVL berminat melakukan E&P migas di Indonesia, terutama menjajaki peluang pada lapangan-lapangan migas yang akan habis masa kontraknya.

c. Terdapat keinginan Petronet LNG Ltd. (PLL) untuk menjalin kerja sama dengan Pertamina LNG dalam rangka Research & Development dan implementasinya secara komersial Diesel Dual Fuel (DDL) LNG di India dan pengembangan bersama regasifikasi dan storage floating atau land di Indonesia.

2. Bidang Minerba
a. Adanya peluang kerja sama antara Indonesia dengan CIMFR dan CMPDI untuk melakukan kerja sama eksplorasi batubara kualitas kokas di Papua, otomatisasi monitoring kegiatan pertambangan, pengembangan laboratorium dan pengolahan air tambang,
b. Kerja sama litbang dengan CIMFR dalam komersialisasi hasil litbang dalam hal gasifikasi batubara, Coal Bed Methane, pencairan batubara, peningkatan kualitas batubara, pencampuran batubara dan gasifikasi batubara bawah tanah.

3. Bidang EBTKE dan Ketenagalistrikan
a. Kerja sama peningkatan efisiensi energi antara Indonesia dengan National Thermal Power Cooperation (NTPC) melalui implementasi LED, implementasi energi matahari dan peluang penggunaan pembangkit India dengan melakukan pembuatan pilot project di daerah terpencil di Indonesia yang kekurangan listrik.

b. Diperoleh informasi adanya pembangkit listrik berbahan bakar gas (gas turbine) yang belum pernah dioperasikan karena ketidaan pasokan gas. Pembangkit ini mempunyai kapasitas 2.200 MW. Setelah dilakukan penilaian terlebih dahulu, pembangkit ini berpotensi untuk direlokasi ke Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku.

Hasil kunjungan kerja Tim Teknis ESDM tersebut di atas, akan ditindaklanjuti dengan melakukan pembentukan Joint Technical Working Group.

"Working Group tersebut akan membahas hal-hal yang bersifat teknis dalam rangka mempersiapkan kerja sama/MoU yang nantinya akan ditandatangani pada saat pertemuan antara Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia dengan Menteri India terkait di bidang energi lainnya," pungkas Sutijastoto.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan
Informasi Publik, dan Kerja Sama

Sujatmiko

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama
Sujatmiko (08128016414)

Ikuti linimasa kami di:
Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Twitter: @KementerianESDM
Instagram: @kesdm

Bagikan Ini!