Buka Indo EBTKE Connex ke-11, Menteri Arifin Tekankan Kolaborasi Akselerasi Transisi Energi
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
NOMOR: 293.Pers/04/SJI/2023
Tanggal: 12 Juli 2023
Buka Indo EBTKE Connex ke-11, Menteri Arifin Tekankan Kolaborasi Akselerasi Transisi Energi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka acara Indonesia EBTKE ConEx 2023 ke-11, yang mengusung tema 'From Commitment to Action: Safeguarding Energy Transition Towards Indonesia Net Zero Emission 2060' di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (12/7).
Arifin mengatakan bahwa Indonesia telah menargetkan Net
Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, untuk mencapai target
tersebut dibutuhkan program yang tersusun dengan baik, serta membutuhkan usaha
yang ekstra keras.
Indonesia sendiri mempunyai potensi yang sangat luar
biasa besar untuk mendukung percepatan NZE, Arifin menyebut bahwa berbagai
macam energi baru dan terbarukan (EBT) dapat dimanfaatkan dengan baik dan
maksimal apabila infrastruktur jaringan dapat dibangun sesuai dengan
perencanaan yang matang.
"Dengan infrastruktur yang mendukung, kita akan
menyalurkan semua sumber potensi EBT, dan pada tahun 2060 diharapkan jaringan
interkoneksi antar pulau bisa terbangun, sehingga seluruh masyarakat yang
berada di pelosok juga bisa memperoleh sumber energi," jelasnya.
Kemudian Arifin juga menyampaikan bahwa untuk mencapai
NZE juga ada rintangan lain dan juga bisa menjadi kesempatan besar, yaitu dari
sisi teknologi, dimana pemanfaatan teknologi yang tepat akan bisa memberikan
nilai tambah dan mempercepat mencapai NZE. "Seperti teknologi yang bisa
memanfaatkan reservoir-reservoir untuk menyimpan karbon, itu yang harus kita
amankan, karena teknologi capturing (carbon) itu kompetitif, dan potensinya itu
masih bisa terbuka sangat lebar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan bahwa pemerintah
tengah mendorong pemanfaatan EBT untuk mencapai target bauran energi dengan
cepat, yaitu dengan merevisi atau membuat kebijakan-kebijakan terkait
pemanfaatan EBT, seperti Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru Energi
Terbarukan (EBET) yang saat ini sedang dalam proses pembahasan Daftar Induk
Masalah (DIM), serta Peraturan Presiden mengenai tarif, dengan harapan akan
memudahkan usaha dalam bidang EBT.
Menutup sambutannya, Arifin berharap bahwa momentum
Indo EBTKE Connex ke-11 ini bisa menjadi ajang kolaborasi serta dapat
menghasilkan masukan-masukan bagi pemerintah dan solusi seluruh stakeholder
terkait pengembangan EBT, serta hasilnya bisa disosialisasikan dengan baik
kepada masyarakat.
"Kolaborasi dan kerja sama yang baik antarseluruh
stakeholder juga sangat dibutuhkan untuk mendukung Indonesia dalam progress
pembangunan EBT di dalam infrastruktur nasional," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Masyarakat Energi
Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan, dalam
mengakselerasi transisi energi di Indonesia dibutuhkan usaha berkoordinasi
antara seluruh pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, swasta, BUMN,
akademisi, maupun organisasi masyarakat sipil. Pemerintah memiliki peranan
penting dalam mendorong implementasi dan penegakan kebijakan penting yang dapat
membantu mempercepat transisi energi. Pembiayaan publik dan swasta harus segera
dimobilisasi untuk diterapkan secara besar-besaran guna mengakselerasi
pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
"METI menyediakan wadah untuk bertukar pikiran tentang
isu-isu strategis yang akhirnya diharapkan dapat berkontribusi menyediakan
solusi, advokasi, dan edukasi dalam rangka mengakselerasi pengembangan energi
terbarukan di Indonesia," ucapnya.
Sebagai informasi, Indonesia EBTKE ConEx 2023 ke-11
diselenggarakan pada 12 - 14 Juli 2023 di Indonesia Convention Expo (ICE) BSD,
Tangerang. Acara ini mengangkat isu mengenai Energi terbarukan dan didukung
penuh oleh berbagai perusahaan yang berjalan di bidang energi terbarukan,
Pameran ini menjadi hasil kerja sama dari Masyarakat Energi Terbarukan
Indonesia (METI) dan juga Dyandra Promosindo untuk membangun masa depan energi
terbarukan dengan kolaborasi di dalam Indonesia EBTKE ConEx 2023.
Indonesia EBTKE ConEx 2023 ke-11 juga diisi dengan
penandatanganan sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) untuk proyek di bidang transisi
energi, carbon removal & avoidance, kendaraan listrik, serta proyek
pengembangan energi terbarukan.
Selain penandatanganan MoU, juga terdapat sejumlah
konferensi dengan topik umum mengenai transisi energi di kancah global dan di
Indonesia. Beberapa topik yang dibicarakan dalam konferensi adalah bagaimana
tren pengembangan energi terbarukan di tingkat global, termasuk berbagai
peluang dalam proyek energi terbarukan, maupun minat generasi muda terhadap isu
ini. (DAN)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Agung Pribadi (08112213555)
Bagikan Ini!