Badan Geologi Kementerian ESDM Minta Masyarakat dan Relawan Waspadai Bahaya Erupsi Sekunder

Jumat, 10 Desember 2021 - Dibaca 1611 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 447.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 10 Desember 2021

Badan Geologi Kementerian ESDM Minta Masyarakat dan Relawan Waspadai Bahaya Erupsi Sekunder

Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani meminta masyarakat di daerah terdampak dan tim relawan yang saat ini sedang melakukan proses evakuasi untuk mewaspadai bahaya erupsi sekunder serta endapan bersuhu tinggi yang dikeluarkan Gunung Semeru.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas dan menjauhi daerah yang terdampak untuk menghindari ancaman erupsi sekunder serta endapan yang masih bersuhu tinggi," ujar Andiani dalam Press Conference Update Erupsi Gunung Semeru sore ini, Jumat (10/12).

Erupsi sekunder Gunung Semeru ini menurut Andiani selain perlu diwaspadai masyarakat juga para relawan yang saat ini sedang membantu proses evakuasi.

"Nah ini erupsi sekunder ini juga perlu diwaspadai juga oleh siapapun yang berada dikawasan bencana terutama teman-teman yang melakukan evakuasi," lanjutnya.

Mengenai kondisi Gunung Semeru saat ini, untuk pemantauan visual data kegempaan Gunung Semeru periode 10 Desember 2021 hingga pukul 12:00 WIB, secara visual teramati hembusan gas dari kawah puncak dengan ketinggian 300 meter dari atas puncak berwarna kelabu teramati sinar api diam diatas kawah puncak.

Untuk pengamatan kegempaan, sejak 4 Desember 2021 menunjukkan jenis dan jumlah gempa berfluktuatif. Pemantauan dilakukan terus menerus secara intensif untuk antisipasi gejala kenaikan aktivitas baik dari sisi visual ataupun kegempaan.

"Untuk kegempaan hingga pukul 2 siang ini terekam 1 kali gempa letusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa hembusan, 6 kali gempa guguran, 3 kali getaran tremor harmonik dan 2 kali gempa tektonik jauh," ujar Andiani.

Andiani juga mengatakan, cuaca pagi hingga siang tadi cerah dan berawan serta sedikit berkabut dibagian puncak, teramati guguran lava terjadi kebesuk kobokan di sektor tenggara dengan jarak luncur 100 hingga 400 meter.

"Tidak terjadi awan panas guguran (APG) sejak terjadi terakhir APG pada tanggal 7 Desember 2021. Guguran lava masih terjadi dengan dengan jarak luncur relatif menurun di mana pada hari sebelumnya tercatat 700 meter," imbuhnya.

Tingkat aktifitas Gunung Semeru saat ini ditetapkan pada level II atau Waspada dan untuk itu PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan akttifitas pada radius 1 Km dari puncak, 5 Km dari sektor tenggara serta sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!