Aktivitas Meningkat Signifikan, Status G. Ibu Naik Menjadi Siaga

Rabu, 8 Mei 2024 - Dibaca 2730 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 246.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 8 Mei 2024

Aktivitas Meningkat Signifikan, Status G. Ibu Naik Menjadi Siaga

Mencermati aktivitas Gunung Api Ibu di Provinsi Maluku Utara beberapa waktu kebelakang yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan statusnya menjadi Level III (Siaga) dari sebelumnya Level II (Waspada).

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental G. Ibu yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik, PVMBG meningkatkan status G. Ibu dari sebelumhya Level II (Waspada) menjadi Level III (SIAGA) terhitung mulai tanggal 8 Mei 2024 pukul 10.00 WIT," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Rabu (8/5).

Hendra menambahkan, sejak sekitar pertengahan April 2024, aktivitas visual dan kegempaan yaitu gempa Vulkanik Dalam menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. "Ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan disertai lontaran batuan pijar," imbuh Hendra.

Status kegempaan G. Ibu dilaporkan, pada periode 16 April - 8 Mei 2024, aktivitas kegempaan yang tercatat di G. Ibu yaitu 130 kali gempa Letusan, 8 kali gempa Guguran, 1.445 gempa Hembusan, 53 kali gempa Harmonik, 9 kali gempa Tornillo, 6.742 kali gempa Vulkanik Dangkal, 116 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik Lokal, 231 kali gempa Tektonik Jauh, dan satu kali Gempa Terasa.

Selanjutnya PVMBG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.

"Masyarakat di sekitar G. Ibu diminta tetap tenang dan waspada, tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati G. Ibu di dalam radius 3 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu (Desa Duono, Tokuoko, Goin, Togorebasung, Sangajinyeku, Toguis, Todoke, dan Borona)," pinta Hendra.

Namun demikian, jika ada sebagian masyarakat yang terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, Hendra menyarakan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata). Penduduk yang berada di Desa Duono, Tokuoko, Goin, Togorebasung, Sangajinyeku, Toguis, Todoke, dan Borona yang berada lebih dari 4 km dari bukaan kawah di bagian utara harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah.

"Tingkat aktivitas G. Ibu akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan," tutup Hendra. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Bagikan Ini!