62 Mahasiswa Ikuti Studium Generale Program GERILYA MSIB Batch 4

Senin, 13 Februari 2023 - Dibaca 798 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 075.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 13 Februari 2023

62 Mahasiswa Ikuti Studium Generale Program GERILYA MSIB Batch 4

Sebanyak 62 mahasiswa dari 34 perguruan tinggi yang menjadi peserta program Gerakan Listrik Tenaga Surya (GERILYA) Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch IV, mengikuti Kuliah Umum Studium Generale Program GERILYA MSIB Batch IV: Sektor ESDM untuk Energi Berkelanjutan, oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.

Pada kuliah umum tersebut, Rida menekankan peran generasi muda dalam upaya percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Rida mengatakan bahwa menurut International Energy Agency (IEA), sepanjang tahun 2021, sektor energi menghasilkan 40,8 gigaton karbon dioksida ekuivalen (Gt CO2e) atau 89 persen dari total emisi dunia.

c-gerilya3.jpeg

"Jadi kita benar-benar harus melakukan transisi energi. Bapak Menteri ESDM Arifin Tasrif berkali-kali mengimbau bahwa diperlukan kesadaran dari generasi muda, termasuk adik-adik semua, untuk aware mengenai proses transisi energi, menuju energi yang lebih bersih," ujar Rida, pada Kuliah Umum secara virtual, Senin (13/2).

Indonesia juga membutuhkan bibit unggul untuk dapat menjadi aktivis energi bersih untuk dapat mencapai target transisi energi.

"Sektor ESDM sangat welcome dengan keberadaan adik-adik ini untuk turut terlibat, tidak saja aware terhadap kondisi lingkungan dunia, namun juga terlibat di dalamnya. Ini kita membuat program GERILYA agar ada saluran bagi mahasiswa untuk, bukan hanya berkontribusi, bisa jadi berupa ide-ide," tuturnya.

Kementerian ESDM juga berkolaborasi dengan Society of Renewable Energy (SRE) membangun kelistrikan untuk menunjang aktivitas ekonomi di wilayah pedesaan. Melalui program ini, lebih dari 48 lokasi sudah dipasang PLTS, dengan 100 kWp kapasitas terpasang, dan melibatkan lebih dari 300 partisipasi generasi muda.

"Program ini sudah dirancang, nanti teman-teman tinggal jaga kesehatan dan semangat, agar kemudian pada saatnya akan menjadi agent of change dari generasi muda ini, khususnya menjadi clean energy activist yang akan mengajak mahasiswa lainnya untuk mempercepat proses transisi energi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," tandas Rida.

c-gerilya2.jpeg

Antusiasme peserta GERILYA dalam mengikuti terlihat dari seluruh peserta yang ingin mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah pertanyaan dari Amanda Putri Wulan Sari dari Universitas Bakrie, tekait strategi Pemerintah dalam mengatasi tantangan pembangunan 12 unit PLTS Terpusat dalam APBN Tahun 2023 untuk melistriki daerah 3T.

Menjawab pertanyaan Amanda, Rida menjelaskan bahwa pembangunan 12 unit PLTS Terpusat yang dianggarkan pada APBN 2023 sangat bergantung pada demografi wilayah yang akan dilistriki. Apabila lokasi daerah yang akan dilistriki merupakan sekumpulan rumah tangga dan jaraknya tidak berjauhan dari desa tetangga yang telah berlistrik dari PLN, maka strategi kelistrikannya adalah menarik kabel PLN dari desa tetangga ke lokasi tujuan.

"Sementara apabila lokasi berjauhan dengan desa tetangga, maka yang akan dikembangkan adalah PLTS Terpusat beserta baterai, dan jaringan kelistrikannya, itu dilakukan apabila sumber energi air tidak tersedia. Ada juga kondisi yang challenging dan berasosiasi dengan keamanan, yakni yang lokasi antara rumah yang satu dengan rumah yang lain sangat berjauhan, maka ada program Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) yang dapat di-charge ulang setiap minggunya. Dengan begitu, Pemerintah akan membangun charging station yang bisa dijangkau," jelas Rida.

Pemerintah menggagas program PLTS Terpadu, dengan membangun jaringan dan menyediakan baterai. Hal tersebut menjadi bagian dari strategi, di samping bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, aparat keamanan, dan perwujudan program, bukan penyelesaian proyek.

"Program harus sustain, kita mendidik pemuda di sana untuk menjadi operatornya dan yang menjaga. Jadi sementara fisiknya kita bangun, kita didik operatornya dalam waktu yang bersamaan. Dan kita buka kanal komunikasi, kalau sekiranya ada apa-apa dengan unit PLTS itu, yang tidak bisa mereka pecahkan, mereka boleh kontak teman-teman di Jakarta atau membentuk komunitas WA grup, jadi di antara mereka bisa sharing pengalaman dan saling tanya. Itu termasuk strategi kita agar apa yang kita bangun dengan menggunakan uang rakyat, kembali ke rakyat, dan dikelola rakyat sendiri di situ, sehingga manfaatnya semakin maksimal," pungkas Rida.

Sebagai informasi, telah terpilih 62 mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi, dari total 2.456 pendaftar dari 280 perguruan tinggi di Indonesia dalam program GERILYA. Sebanyak 24 orang atau 38% di antaranya adalah perempuan. Hal ini merupakan wujud komitmen kesetaraan gender (gender equality) dalam pelaksanaan program Gerilya MSIB Batch 4.

Program Gerilya MSIB Batch 4 dilaksanakan pada Semester Genap 2022/2023 dengan durasi pembelajaran dan magang yang dapat dikonversi setara dengan 20 SKS. Program Gerilya MSIB Batch 4 akan berlangsung selama 5 bulan dengan rincian: 1 bulan pembelajaran kelas daring (online course) dan 4 bulan kegiatan magang atau team based project (TBP) di perusahaan mitra Gerilya. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!