180 km Cari Sinyal ke Kota Demi Wawancara, Lendy Lolos Program Gerilya

Kamis, 26 Agustus 2021 - Dibaca 968 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 291.Pers/04/SJI/2021T

Tanggal: 26 Agustus 2021

180 km Cari Sinyal ke Kota Demi Wawancara, Lendy Lolos Program Gerilya


Lendy Aditya Angga Permana (21 tahun), adalah satu diantara 60 mahasiswa yang dinyatakan lolos untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Kementerian ESDM yang pengumumannya telah dirilis Rabu (25/8).

Lendy adalah mahasiswa semester 7 pada jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas Sumatera Barat. Mahasiswa kelahiran 15 Maret 2000 ini tinggal di Desa Seri Sembilan, Kecamatan Tabir Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, sebuah desa paling timur dari Kabupaten Merangin. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Tebu dan berjarak sekitar 180 km dari pusat Kota Jambi.

Setelah lolos tes tertulis, Lendy mendapatkan jadwal wawancara pada hari Selasa, 24 Agustus 2021 pukul 11.40 WIB. Namun malang, gangguan sinyal terjadi di tempat tinggalnya sejak Selasa pagi. Ia pun memutuskan untuk berangkat ke Kota Jambi demi mendapatkan sinyal yang mendukung proses seleksi wawancara Gerilya. Yang artinya ia harus menempuh perjalanan 5 hingga 6 jam sebelum melakukan tes wawancara tersebut.

"Saya putuskan untuk melakukan wawancara dari Kota Jambi yang sinyalnya bagus, pakai travel, karena ini adalah momen yang cukup krusial. Nanti hasilnya gimana yang penting coba dulu usaha maksimal," ujar Lendy yang tak hanya berprestasi di bidang akademis, tapi juga mencatatkan diri sebagai founder Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Andalas, selain kiprahnya dalam BEM kampus maupun BEM fakultas.

"Saya berharap saya bisa mengaplikasikan ilmu tentang PLTS ini untuk daerah-daerah di sekitar saya, juga wilayah-wilayah yang belum dapat akses listrik seperti di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya. Surya ini kan ada dimana-mana, selain untuk penerangan juga bisa buat penguat sinyal, agar teman-teman bisa sekolah dan kuliah lebih baik lagi," imbuh Lendy.

Usaha Lendy tak sia-sia. Mahasiswa yang punya cita-cita membangun PLTS sebagai sumber penguat sinyal di desanya dan wilayah terpencil lainnya tersebut dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti MBKM Gerilya, setelah mengikuti tahapan seleksi yang meliputi seleksi Administrasi, Kompetensi Dasar (Tes Tertulis), dan Wawancara. Bersama 59 mahasiswa yang dinyatakan lolos lainnya, Lendy akan menempuh studi independen setara 10-20 SKS dalam yang disiapkan oleh Kementerian ESDM bersama stakeholder terkait.

Sebagaimana diketahui, program MBKM Gerilya ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yang ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta guna membantu mengoptimalkan penggunaaan PLTS di masyarakat. Program Gerilya akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi muda, yang turut mempercepat pemanfaatan PLTS dan mendukung pencapain target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025. (KO)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!